banner 728x250.
Berau  

12.000 Bibit Kakao Unggulan Bantuan PT Berau Coal dan Dinas Perkebunan Diserahkan ke Kelompok Tani

banner 728x250. banner 728x250.
BERAU  – Sebanyak 12.000 bibit kakao unggulan di serahkan PT Berau Coal dan Dinas Perkebunan kepada kelompok tani Birang Jaya Mandiri. Penyerahan tersebut dilakukan secara simbolis dari managemen PT Berau Coal dan Dinas Perkebunan kepada Ketua Kelompok Tani.
Kepala Dinas Perkebunan Berau, Sumaryono mengatakan jika pemberian bibit dari PT Berau Coal ini merupakan pengembangan kakao, Birang sendiri masuk dalam kelompok kerja pengembangan dan pemasaran. Sehingga sudah menjadi tugasnya Disbun, bersama PT Berau Coal melakukan pendampingan. Baik dari segi pemeliharaan maupun pengendalian hama hingga pasca panen. Selain itu kegiatan merupakan kolaborasi agribisnis kakao bersama PT Berau Coal.
“Kegiatan itu juga sudah memiliki SK Bupati Berau sejak tahun 2017. Selain itu juga ada Pengembangan kapasitas kelembagaan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM), dengan melakukan sekolah lapang. Kelompok tani Birang Jaya Mandiri sendiri yang kita ketahui sudah pernah ikuti pelatihan, sehingga mereka diberikan bibitnya ini,” ungkapnya usai kegiatan penyerahan bibit.
Lanjutnya, saat ini pengembangan yang telah dilakukan berdasarkan SK Bupati sudah mencapai sekitar 3 ribu hektare, yang terbagi di sejumlah wilayah di Kabupaten Berau. Sementara rencana pengembangan selanjutnya yakni sekitar 7 ribu hektare.
“Kalau total ada 10 ribu hektare yang tersebar di beberapa kecamatan, Gunung Tabur, Sambaliung, Kelay, hingga Tabalar. Kedepannya kita harapkan, Kerja sama PT Berau Coal dan Disbun Berau dapat terus berlanjut sehingga perkembangan kakao lebih meningkat,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Birang Jaya Mandiri, Ambo Tolah mengucapkan banyak terimakasih kepada Dinas Perkebunan (Disbun) Berau dan PT Berau Coal, yang telah memberikan bibit kepada kelompok taninya. Ia mengaku jika memang program ini merupakan hal yang ditunggu oleh anggota kelompok tani.
“Yang jelas kita sangat berterimakasih kepada PT Berau Coal dan Dinas Perkebunan atas bantuan ini, semoga dengan adanya bibit ini bisa memingkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya anggota kelompok tanu Birang Jaya Mandiri,” katanya.
Ambo Tolah menceritakan, jika sebelum ada pendampingan memang kualitas hasil panen yang mereka dapatkan belum begitu bagus, selain itu terkait pemasarannya pun cukup sulit. Jika ada, harganya dianggap terlalu murah.
“Jadi setelah dilakukan pendampingan oleh PT Berau Coal dan Dinas Perkebunan, kualitas kakao kami semakin meningkat. Kemudian soal pemasaran kami juga sudah tidak bingung harus menjualnya kemana, karena setelah panen Berau Coal yang menampung,” bebernya.
Di tempat yang sama Direktur Operasional & HSE PT Berau Coal Arief Wiedhartono menjelaskan jika kakao ini merupakan salah satu komoditi yang sangat potensial dikembangkan di Kabupaten Berau, khususnya di Kampung Birang. Saat ini PT Berau Coal sudah melakukan pendampingan dan pembinaan kepada petani sejak 3 tahun terakhir.
12.000 bibit kakao unggula ini diperuntukkan untuk lahan seluas 12 hingga 13 hektare, dengan estimasi, 1 hektar lahan disi dengan 700 hingga 900 bibit. Tergantung jarak tanam yang digunakan petani.
“Kegiatan itu merupakan program yang sudah lama dinantikan sejumlah petani kakao di kampung tersebut. Namun Jumat (24/7) kemarin, belasan ribu bibit itu baru diserahkan secara simbolis lantaran Pandemik COVID-19. Kedepannya PT Berau Coal bersama Disbun Berau, juga akan mendampingi dari hulu sampai hilir, termasuk bagaimana petani menanam, hingga panen,” Jelasnya.
Bibit yang diberikan merupakan bibit unggul, yakni jenis Klon ICCRI 06 dan Klon ICCRI 08. Yang mana dalam pengadaannya PT Berau Coal bekerja sama dengan Dinas Perkebunan dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur.

Varietas ini dikembangkan oleh tim BPTP melalui kegiatan perbenihan pada tahun 2018. Benih kakao yang dikembangkan berasal dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Indonesia di Jember.

“Bibit yang diberikan, diprediksi sudah bisa dipanen dalam dua tahun mendatang. Hasil panen yang diperoleh petani juga akan dibeli PT Berau Coal, dan kemudian dipasarkan kembali baik dalam negeri, maupun internasional. Sehingga petani tidak pusing lagi mencari pasaran setelah panen,” bebernya.
Selain mendampingi, Berau Coal bersama Disbun juga akan berupaya mendukung inovasi teknologi dalam proses budidaya di lapangan. Hal ini dilakukan guna mencapai hasil panen yang optimal, penerapan inovasi keberadaan teknologi sangat penting.
“Tujuan PT Berau Coal yakni bagaimana meningkatkan perekomonian masyarakat seperti petani melalui sektor perkebunan, khususnya kakao. Jika dikembangkan secara maksimal, peningkatan kesejahteraan petani kakao bukanlah mimpi belaka dan kita hara papa yang telah dilakukan saat ini akan berkembang baik dan lancar,” pungkasnya. (*)