BEKASI – Selama tahun 2021 Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN RI telah melakukan berbagai kegiatan, seperti kegiatan pemberian pelatihan keterampilan di daerah rawan dan memberikan pembekalan kepada berbagai elemen masyarakat seperti dari lingkungan pendidikan, lingkungan pekerja dan tokoh masyarakat. Hal tersebut dilakukan karena demi memenuhi target kinerja yang telah dimandatkan kepada Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN RI.
Menurut Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN RI Drs. Andjar Dewanto, S.H., MBA., ada tiga target kinerja yang harus dicapai yaitu Kota atau Kabupaten Tanggap Ancaman Narkoba atau Kotan, Indeks Keterpulihan Kawasan Rawan atau IKKR dan Indeks Kemandirian Partisipasi Masyarakat atau IKPM.
“Pada tahun ini target membuat Kota atau Kabupaten tanggap terhadap ancaman narkoba ada 60 wilayah, sedangkan untuk daerah kawasan rawan atau IKKR targetnya 57 wilayah dan untuk IKPM sendiri ditargetkan 3,15,” terang Andjar.
Namun dari target-target yang telah ditentukan pada tahun 2021, Andjar menerangkan, ketika berada di kegiatan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada hari kedua di Hotel Avenzel, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (17/12), setelah dilakukan evaluasi, kinerja yang dicapai melampaui dari target yang telah ditetapkan.
Menurut Andjar, target membuat Kota/Kabupaten tanggap ancaman narkoba ditargetkan berjumlah 60 wilayah namun wilayah yang tanggap sebanyak 123 wilayah. Selanjutnya daerah rawan yang dikategorikan pulih, awalnya ditargetkan sebanyak 57 wilayah, namun setelah dilakukan evaluasi, jajaran kedeputian bidang pemberdayaan masyarakat dapat memulihkan 60 wilayah. Sedangkan daerah yang dinilai secara IKPM yang ditargetkan 3,15, setelah dilakukan perhitungan mendapat nilai 3,18.