banner 728x250.
News  

YP Ahlus Shafa Wal Wafa Melestarikan Kebudayaan Macapat dengan Mengelar Kegiatan Rutin Sabtu Wage

banner 728x250. banner 728x250.

SIDOARJO –  Macapat merupakan salah satu dari kebudayaan yang Adhi Luhung dari tanah Jawa. Menceritakan tentang kehidupan manusia mulai dari roh sampai kembali ke alam roh yang terdiri dari 11 tahapan. Dan untuk melestarikan macapat. Yayasan Pesantren Ahlus Shafa Wal Wafa mengadakan kegiatan nembang bareng macapat di aula yayasan pesantren setiap hari Sabtu Wage malam, Sabtu (19/03/2022) sekitar pukul 21:00 Wib, yang dihadiri dari berbagai paguyuban, seperti Jenggala Manik, Selo Kambang dan lainnya.

Pendiri Yayasan Pesantren (YP) Ahlus Shafa Wal Wafa KH. Mohammad Nizam As-Shofa memaparkan, kegiatan macapat ini berawal dari jamaahnya yang multi kultur, multi agama.

“Ternyata ada beberapa yang matang nembang macapat, seperti Bapak Samiaji almarhum, Mbah Watiman dari Bantul dan tokoh-tokoh lainnya. Kemudian saya memohon kepada beliau-beliau untuk bersedia mengajarkan ajaran adiluhung melalui tembang-tembang macapat yang menarik perhatian banyak teman-teman dari Kejawen dan dari Islam Tasawuf Jawa,” jelasnya.

Kegiatan ini diikuti dari berbagai Kota dan Kabupaten seperti Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Lamongan dan lain. Kegiatan ini hingga sekarang ini sudah berjalan
3 tahun lebih. Semoga kegiatan yang baik ini bisa terus berlangsung dan lebih baik lagi.

“Untuk generasi mudanya pelan-pelan kita giring walaupun mayoritas mereka bapaknya para para pengamal atau pengajar macapat, memang belum begitu diminati oleh umumnya remaja masa kini ya karena dianggap  tidak mengikuti perkembangan zaman,” ujarnya.

Beberapa tokoh yang ikut itu niatnya menyempurnakan Islamnya sangat lumrah di sebuah pesantren yang kemudian setiap acara dimulai dengan tawasulan dan pembacaan ayat suci Alquran.

“Saya ingin langsung supaya rohani kita terhubung dengan para Alim, para Arif, para Aulia dan agar hati kita senantiasa tercerahkan oleh Firman Firman Tuhan khususnya di kitab suci Alquran,” tuturnya.

“Pesan saya wahai generasi muda Ingatlah leluhur-leluhur MU dan ingatlah asalmu pandai-pandai berterima kasih kepada nenek moyangmu, jika engkau berkebangsaan Jawa maka kenalilah kebangsaan jawamu berikut budaya budayanya dan ajaran-ajarannya yang selaras dengan kebenaran Alquran dan Hadis,” pesannya. (msa)