banner 728x250.
News  

Demi Kepentingan Masyarakat Petani, Pemdes Keude Dua, Rehab Saluran Irigasi

IMG-20220606-WA0005
IMG-20220606-WA0004
banner 728x250. banner 728x250.

ACEH TIMUR – Hamparan sawah yang terlihat dari jalan keude dua menuju buket itam dipandang indah saat musim kemarau tiba, sawah-sawah tersebut memperlihatkan adanya potensi sumber ketahanan pangan bagi masyarakat petani.

Tetapi sangat disayangkan sebaliknya disaat musim bercocok tanam dan musim hujan pun tiba benih -benih padi yang disemai kesawah terendam banjir kiriman dan hanyut begitu saja karna derasnya air yang mengalir dari luapan saluran irigasi hal ini akrab sering terjadi setiap tahunnya.

Begitu juga badan jalan dilintasan tersebut disetiap tahun tidak dapat dilalui karna tingginya air akibat banjir.

Pemerintah desa, yaitu keuchik keude dua Syaifullah mengatakan terkait saluran irigasi bahwa rehabilitasi Jaringan irigasi berukuran 49×2.75 x T.1.2 meter yang sedang dibangun itu bersumber anggaran dari dana desa(DD) tahun 2022. Pos kegiatan ketahanan pangan, dengan pagu anggaran Rp.77.335.000, OP Tim 6 % yaitu Rp. 3.145.000, dalam jangka waktu 30.hari (1) bulan.dikelola oleh Keuchik sekretaris dan tim pemeliharaan kegiatan(TPK).

“Sebagaimana yang ditulis oleh konsultan kegiatan, perlu diketahui papan informasi itu nantinya ada perubahan yaitu terkait anggaran tidak mencukupi masih ada kekurangan sekitar 15 atau 20 juta lagi maka perubahan rab harus di buat lagi,” ucapnya (5/6)

Syaifullah menambahkan mengapa saluran irigasi kewenangan kabupaten ini harus bangun menggunakan dana desa, karna sawah masyarakat sudah hancur sudah beberapa kali diusulkan ke pihak kabupaten bahkan sampai ke provinsi sekalian pun tidak ada tanggapan

“Kita bisa melihat setiap musim hujan tiba banjir kiriman yang berasal dari buket itam,seuneubok aceh, meunasah aroen, meudang ara, semua melintasi saluran irigasi ini, sedangkan sawah milik petani keude dua yang berada didataran rendah jadi hancur bahkan benih padi yang telah ditanami ikut hanyut akibat derasnya banjir, bahkan jalan lintasan dekat irigasi ini pun tenggelam tidak dapat dilalui pengendara motor, mobil, dan pejalan kaki pun tidak bisa melintas saat musim curah hujan tinggi,” jelasnya.

Kita berharap kepada pihak pemda Aceh timur terkait saluran irigasi ini mohon diperhatikan, juga tidak cukup dengan dana desa yang kecil ini untuk memperbaiki kegiatan yang besar. “Kewenangan desa ada batasnya begitu juga keperluan desa itu sangat banyak juga,” ucapnya.

Syaifullah memberi tanggapan terkait box cover yang telah terpasang sebagai saluran irigasi berada dibawah badan jalan tepatnya menghubungkan jalan Kecamatan Darul Ihsan menuju kota Idi Kabupaten, kondisi bentuk box cover yang kecil. “Saya sudah menyampaikan pada pihak kontraktor pada saat itu ke mereka dan mereka tidak mengindahkan, akibatnya terjadinya kelonggaran pada sisi bawah bahu jalan, sehingga pada saat musim hujan tiba air menghantam sisi bawah bahu jalan dan jalan berlobang sampai ke bawah, itu sangat berbahaya bagi masyarakat yg melihtas, nah disinilah kami berharap apa bila ada pembangunan fisik untuk desa kedepan oleh pemda aceh timur kiranya bisa berkoordinasi dengan pihak desa agar kedepan tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak kita inginkan,” harapnya.

Tuha Peut Gampong Keude Dua Saifuddin selaku tim pengawasan didesa menyampaikan bahwa, pembangunan fisik kali ini ada 2, yang pertama jalan dusun atau lorong bentuk pengerasan jalan ke dua rehabalitasi saluran irigasi dikucurkan 20 persen dari pos ketahanan pangan melalui Dana desa tahun 2022 masing-masing ada papan informasi terpasang dan untuk papan informasi saluran irigasi itu ada perubahan, karna faktor teknis kegiatan.

“Untuk kegiatan-kegiatan fisik yang sedang kita bangun semua berdasarkan hasil musyawarah bersama masyarakat desa keude dua, tutupnya.(TS)