BERAU, Global-Satu.com – Menanggapi rencana perbaikan Jembatan Sambaliung yang menghubungkan akses tranportasi darat satu-satunya dari ibukota Kabupaten Berau ke 5 wilayah kecamatan di pesisir kabupaten Berau, dikaitkan dengan upaya mencarikan solusi bagi masyarakat jika jembatan Sambaliung itu jadi ditutup total dalam rangka perbaikannya, Wakil Ketua I DPRD Berau Hj. Syarifatul Sya’idah, mengatakan bahwa memang sudah sejak lama diusulkan perbaikan akses jembatan masyarakat dari Tanjung Redeb ke Sambaliung itu, karena menurutnya sudah lama tidak dilakukan perbaikan dan dikhawatirkan kedepannya akan membahayakan keselamatan masyarakat yang melaluinya.
Dan, tambah bu Sari panggilan akrab Hj. Syarifatul Sya’idah, karena anggaran dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sudah turun, yang mana kewenangan penanganan jembatan dan jalan nasional ini merupakan kewenangan pemerintah provinsi, sebesar Rp 20 Miliar, ya harus dilakukan perbaikan.
Namun menurutnya, bahwa terkait pekerjaan perbaikan harus menutup total jembatan Sambaliung itu, Dia baru mendengar informasinya. Untuk itu kata bu Sari, harus disediakan akses alternatif untuk penyeberangan masyarakat, seperti melalui ferry, LCT atau lain sebagainya, jangan sampai gegara perbaikan ini aktivitas perekonomian masyarakat juga anak-anak yang sekolah terganggu karena banyak orang yang bekerja, berdagang, dan bersekolah dari Tanjung Redeb ke Sambaliung dan sebaliknya setiap hari.
Bu Sari berharap agar rencana perbaikan ini dibahas dengan sebaik-baiknya, jangan sampai ada pihak yang merasa dirugikan, meskipun begitu pihak DPRD Berau men-support tetap dilakukan perbaikan jembatan ini mengingat jembatan ini karena sudah lama ada laporan-laporan permasalahan dengan penyanggahnya, juga dengan alasnya dan lain sebagainya, jadi memang sudah waktunya diperbaiki.
Menutup tanggapannya, terkait alternatif penyeberangan masyarakat, dia berharap diupayakan juga jangan sampai masyarakat dibebani dengan hal baru. Kalau bisa disediakan gratis alhamdulillah, dan kalaupun memang harus ada biaya, seminimal mungkin, jangan sampai menjadi keberatan masyarakat di tengah suasana paska pandemi, ujarnya. ( Tim )