BERAU, Global-Satu.com – Terkait dengan rencana penutupan Jembatan Sambaliung, yang menghubungkan ibukota Kabupaten Berau – Tanjung Redeb dengan 5 kecamatan di pesisir Kabupaten Berau, yang dikabarkan dalam kondisi yang mengkawatirkan dan perlu perbaikan atau renovasi itu, Muhammad Ichsan, ST, MT, anggota Komisi III DPRD Berau mengatakan bahwa banyak pihak terkait, termasuk Komisi III yang belum mengetahui kondisi sebenarnya akan tingkat kedaruratan atau kerusakan yang ada pada Jembatan Sambaliung, yang diperkirakan sudah berusia sekitar 20 tahun lebih tersebut.
Selain itu, kata Iccang, sapaan akrab Muhammad Ichsan Rapi, dia belum mengetahui dokumen Amdal Lalin jembatan tersebut, sehingga sulit mengetahui kondisi dan teknis cara penanganan perbaikan maupun penanganan dampak yang ditimbulkan seandainya jembatan tersebut jadi direnovasi, atau ditutup sementara.
Iccang, politisi dari Partai Gerindra itu juga mengungkapkan besarnya dampak yang dialami warga masyarakat Berau jika dalam perbaikan, jembatan Sambaliung itu ditutup tanpa ada akses jembatan alternatif sementara, mengingat tingginya tingkat arus lalulintas orang, berbagai kendaraan maupun barang setiap harinya yang melintas di jembatan Sambaliung itu.
Ditambahkan Iccang, bahwa transportasi dengan LCT sebagai alternatif menyeberangkan kendaraan, barang maupun orang, dinilai tidak efektif, karena diperlukan berapa banyak unit LCT untuk itu, belum ongkos penyeberangan siapa yang akan membayarnya, serta dimana pelabuhan atau jety untuk penyeberangan LCT-LCT itu, dan lain sebagainya.
Dia menyarankan pihak terkait, agar membangun akses jembatan alternatif sementara sebelum Jembatan Sambaliung ditutup dalam rangka perbaikannya, atau kalau kondisinya belum begitu mengkhawatirkan, bisa saja rencana penutupan itu ditunda dulu.