banner 728x250.

Mahasiswa S3 Manajemen Pendidikan FKIP Unmul Sambangi DPRD Provinsi Kaltim Gelar Diskusi Kebijakan Pengelolaan dan Anggaran Pendidikan

IMG-20230124-WA0012
IMG-20230124-WA0011
IMG-20230124-WA0009
IMG-20230124-WA0010
banner 728x250. banner 728x250.

SAMARINDA – Mahasiswa (S3) Manajemen Pendidikan FKIP Unmul menyambangi Kantor DPRD Kaltim dan melaksanakan diskusi panel bersama unsur Pimpinan DPRD Kaltim, Perwakilan Komisi IV Bidang Pendidikan DPRD Kaltim, Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ( Disdikbud) Kaltim, serta Perwakilan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah ( BPKAD) Kaltim bertempat di ruang rapat di Gedung E DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Pada Selasa ( 24/1/2023).

Kegiatan diskusi tersebut membahas terkait arah kebijakan pengelolaan dan anggaran pendidikan yang dipimpin oleh Wakil Ketua II DPRD Kaltim Seno Aji mendampingi Ketua DPRD Kaltim Hasanudin Mas’ud, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kaltim Yekti Utami mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim M. Kurniawan, Perwakilan Dosen S3 FKIP Unmul Prof .Dr.H.Abd Rachim SE, M.Si dihadiri oleh sebanyak 15 orang Mahasiswa S3 Manajemen Pendidikan FKIP Unmul.

Dalam suasana diskusi itu Perwakilan Disdikbud Kaltim memaparkan terkait struktur anggaran di tahun 2023, dilanjutkan dengan penjelasan tambahan dari Perwakilan BPKAD terkait fungsinya sebagai penunjang pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang keuangan, selanjutnya seluruh pemaparan ini menjadi informasi bagi seluruh mahasiswa calon doktor.

Dari sejumlah Mahasiswa S3 Yakni Ridwan, dr Virdy Kurniawan , Chelda dan Ibu Deni turut mengutarakan pendapatnya yang di tujukan pada Disdikbud Kaltim diantaranya terkait alokasi anggaran pendidikan, beasiswa, bangunan sekolah di wilayah terdepan terpencil dan tertinggal ( 3T), perbandingan kualitas pendidikan yang ada di daerah dengan diluar daerah Kaltim, hingga kesiapan sarana dan prasarana pendidikan Kaltim dalam menyongsong Ibu kota negara (IKN) Nusantara.
Seluruh pendapat yang di sampaikan memperoleh tanggapan dan penjelasan dari perwakilan Disdikbud serta BKAD Provinsi Kaltim.

Selain itu Perwakilan dari anggota komisi IV bidang pendidikan DPRD Provinsi Kaltim yakni Yeni Eviliana dan Abdul Kadir Tapa, SH secara bergilir turut menyampaikan pandangannya terhadap pendapat para mahasiswa ( S3).

Perwakilan Dosen ( S3) Manajemen Pendidikan FKIP Unmul prof Dr.H. Abd Rachim yang sekaligus selaku pengampu mata kuliah manajemen pendidikan menjelaskan latar belakang dilaksanakannya kegiatan mahasiswa calon doktor (S3) program pendidikan di DPRD Kaltim.

” Namanya manajemen pendidikan itu tidak terlepas dari anggaran baik itu saat masih menempuh program S1 manajemen pendidikan , S2 manajemen pendidikan kemudian S3, dari materi mata kuliah manajemen pendidikan Paling penting, yang tidak kalah pentingnya ada mata kuliah ekonomi dan pembiayaan pendidikan, saya sudah menyampaikan materi dengan mahasiswa program doktor maupun magister berkaitan dengan program pembiayaan pendidikan , tetapi tanpa memahami tentang sumber – sumber pembiayaan pendidikan maka tidak mungkin dia bisa mengimplementasikan nantinya, satu diantara sumber dari biaya pendidikan adalah dari APBD,” ucapnya.

Perwakilan Mahasiswa S3 Manajemen Pendidikan FKIP Unmul , dr Virdy Kurniawan mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk berdiskusi terdapat tiga elemen yang terlibat dari akademisi yaitu Mahasiswa , DPRD dari segi legislasinya selanjutnya Dinas Pendidikan selaku stackholder sebagai penentu arah kebijakan, grand desain .

” Kami dari segi fakultas ilmu pendidikan sebenarnya ingin tau, seperti apa grand desain Pendidikan Kaltim kedepan, ” jelasnya.

Kita sebagai mahasiswa S3 yang sudah melewati fase pendidikan S1 , S2 fase pendidikan dasar , kita tau kedepan sesuai dengan tagline nya Kaltim berdaulat akankah bisa benar-benar berdaulat dikemudian harinya, dari segi peningkatan kualitas , sumber daya , sarana maupun prasarana.

Dan fungsi dengan DPRD ini adalah biar kami tau anggarannya seperti apa, apakah sudah terserap atau belum anggaran tersebut .

Karena anggaran pendidikan termasuk besar 20 persen dari pemasukan yang diterima dari suatu provinsi.

” Dan hal besar itu apabila diserap dan di distribusikan dengan baik insyallah pendidikan di Kaltim benar – benar berdaulat , pendidikan diKaltim sejajar dengan pendidikan diluar Kalimatan misalnya daerah Jawa, di kota – kota pelajar hingga masyarakat tidak hanya menjadi tamu di daerah sendiri nantinya,” terangnya.

Wakil Ketua II DPRD Kaltim Seno aji menyambut baik terhadap kedatangan para calon doktor dari FKIP Unmul di Kantor DPRD Kaltim, menurutnya masukan terkait pendidikan di Kaltim ini sangat positif.

” Mereka memberikan masukan tentang arah kebijakan anggaran pendidikan itu sesuai dengan kondisi kedepan dengan adanya ibu kota negara, kita kembangkan yang lebih baik lagi antara Kaltim dan IKN,” kata Seno Aji

Lanjut Politisi Gerindra ini , bahwasanya hal ini sangat penting bagi masa depan Kaltim, karena kita tau arah pendidikan kita di garis perbatasan antara Kaltim dan IKN perlu kita tingkatkan secara bersama.

” Tadi sudah di sampaikan juga dari Dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur mereka sangat merespon dengan baik , kedepan kita akan selalu komunikasi dan kita akan panggil melakukan rapat dengar pendapat satu kali lagi untuk memformulasikan bagaimana pola pendidikan di tahun 2024,” ucapnya.

Anggota Komisi IV Bidang Pendidikan DPRD Kaltim H Abdul Kadir Tappa , SH menyampaikan apresiasi terhadap Mahasiswa calon doktor yang luar biasa.

” Saya senang sekali, bahwa kedatangan mereka sangat positif karena menggali apa-apa saja yang dilakukan , mereka ingin mengetahui alur – alur kebijakan di DPRD Provinsi Kaltim, semua sudah kita jawab hingga dimengerti,” terangnya.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Kaltim Yekti Utami mengungkapkan program prioritas pendidikan dalam hal ini di IKN agar didukung.

” Mahasiswa S3 ini nantinya sebagai penggerak di pengelolaan pendidikan dapat ikut terjun secara langsung.
masukan- masukan dari mereka mengingatkan kita apa yang sudah kita di kerjakan,” ungkapnya.

” Untuk menjawab tantangan IKN , apapun termasuk pada 3T ( Terdepan, Terpencil dan Tertinggal,red) sehingga tidak serta Merta saat anggaran di berikan hasilnya langsung dapat kelihatan, ” tutupnya. ( Nng/ Bud)