banner 728x250. banner 728x250.
banner 728x250
News  

PT Medco Terus Bersinergi dengan Pemerintah Dalam Program Kesehatan Masyarakat

IMG-20230522-WA0013
IMG-20230522-WA0014

PEUREULAK – PT Medco E & P Malaka (Medco E&P) terus bersinergi dan berkomitmen dengan pemerintah, khususnya Aceh Timur dalam memerangi kondisi gagal tumbuh dan kekurangan gizi kronis (stunting) pada balita di sekitar wilayah operasi Blok A.

Demikian hal tersebut disampaikan
VP Relations & Security Medco E&P Arif Rinaldi, Senin (22/5/2023) melalui pers release.

Lanjutnya, Fokus program pemberdayaan masyarakat Medco E&P salah satunya adalah pencapaian target penurunan prevelensi stunting nasional, melalui berbagai kegiatan di RPIA.

“Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak,” ujar Arif Rinaldi.

Arif Rinaldi menjelaskan, Melalui Program Rumah Pemberdayaan Ibu dan Anak (RPIA), Medco E&P bersama instansi terkait telah menggulirkan sejumlah program penanganan stunting, seperti pemberian makanan tambahan dan susu balita dan ibu hamil, edukasi dan sosialisasi serta pemberian Antropometri (alat ukur stunting) di Puskesmas sekitar area operasi Perusahaan.

Sementara itu, Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Timur Teuku Reza Rizki SH MSi, pada kegiatan Penilaian Kinerja 23 Kabupaten/Kota se-Aceh dalam upaya penurunan stunting di Banda Aceh, pada Rabu 17 Mei 2023 lalu menilai, Upaya Medco E&P tersebut menjadi salah satu Program Best Practice percepatan penurunan stunting di Aceh Timur.

“Salah satu best practice dari bentuk pelibatan pihak swasta dalam percepatan penurunan stunting di Aceh Timur adalah berbagai kegiatan di Rumah Pemberdayaan Ibu dan Anak yang bersumber dari dana CSR Medco E&P Malaka,” ujar Teuku Reza Rizki.

Berkat keterlibatan semua pihak dalam percepatan penurunan stunting di Aceh Timur, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia, prevalensi stunting menurun dari 38,2% pada 2020 menjadi 33,6% pada 2022. Dan, menurut data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat, prevalensi stunting di Aceh Timur turun dari 11,25% pada 2021 menjadi 10,81% pada 2022. (release/SYD).