TANJUNG REDEB, Berau Global Satu – Serapan anggaran penanganan stunting di Kabupaten Berau baru mencapai 40 persen. Dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp3,5 miliar, baru 1,5 miliar yang terealisasi hingga November 2023 ini.
Ketua DPRD Berau, Madri Pani pun meminta dengan tegas kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk lebih memaksimalkan anggaran tersebut, mengingat tingginya kasus stunting di Berau.
Menurutnya, bupati mesti melakukan rapat koordinasi bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait guna mempertajam kinerja OPD agar lebih optimal dalam penanganan stunting di Bumi Batiwakkal.
“Bupati harus rapat koordinasi. Dari situ bisa mengevaluasi kinerja setiap OPD terkait agar barometer kinerja mereka bisa terukur,” katanya kepada Global-satu.com, Jumat (24/11/2023).
Angka stunting di Kabupaten Berau sendiri mencapai 1.764 orang. Data ini diambil dari 21 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) se-Kabupaten Berau.
Dari jumlah itu, Madri mengaku sangat menyayangkan karena ini sudah di penghujung tahun, tapi realisasi anggaran dan penanganan stunting belum maksimal.
“Kenapa sampai akhir tahun baru 40 persen. Ini harus ada ketegasan demi kebaikan kita juga,” tuturnya.
Kendati Demikian, Politikus Parrai NasDem ini berharap OPD terkait bisa segera memenuhi target yang ada. Terlebih sudah di penghujung tahun, tapi anggaran yang terserap belum mencapai setengahnya.
“OPD harus membuat inovasi. Kalau bisa lakukan jemput bola, jangan hanya menunggu. Dengan begitu, program ini bisa berjalan,” pungkasnya. (yus/adv)