Tanjung Redeb, Global-satu.com – Dalam rangka mengantisipasi pemadaman listrik menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), PT Indo Pusaka Berau (IPB) dan PLN UP3 Berau melakukan inspeksi bersama jaringan listrik secara langsung, Kamis (21/12/2023).
Aan Wibowo Menjelaskan bahwa inspeksi yang dilakukan bersama PLN, untuk melihat secara langsung jaringan listrik yang ada, agar tidak ada kendala yang bersifat teknis.
“Begitu juga dengan Persiapan – persiapan yang di lakukan PT IPB Menjelang Nataru ini, yakni berupaya semaksimal mungkin menjaga kondisi mesin pembangkit listrik tetap dalam kondisi yang prima” Ucapnya
“Masyarakat kabupaten berau perlu mengetahui bahwa jika terjadi pemadaman listrik karena situasi tertentu, bukan berarti mesin pembangkit IPB di PLTU Lati yang tidak berfungsi Melainkan adanya gangguan jaringan yang mengakibatkan listrik padam, contohnya seperti ada hewan – hewan yang naik ke kabel itu bisa mengakibatkan padamnya listrik” Ujarnya
Namun demikian, Aan wibowo menyampaikan selama Nataru IPB yang memiliki mesin pembangkit listrik di PLTU Lati berusaha untuk memberikan supply listrik agar tidak terjadi pemadaman selama Nataru.
“Kita semua berharap ketersediaan listrik yang ada dikabupaten berau ini dapat terjaga, sehingga tidak terjadi pemadaman yang bersifat teknis maupun non teknis” Tuturnya
Senada dengan itu, Manager PLN UP3 Berau, Harryadi Poel yang juga ikut melakukan inspeksi, berkomitmen selama masa siaga yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2023 hingga 08 Januari 2024, tidak akan melakukan pemadaman listrik di wilayah Kabupaten Berau yang sifatnya terencana.
“Namun jika ada gangguan yang sifatnya urgent yang jika tidak dikerjakan akan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah, kami akan melakukan emergency pekerjaan, dan dengan terpaksa harus melakukan pemadaman, untuk mengatasi gangguan tersebut.” Bebernya
Lebih lanjut Harryadi menjelaskan bahwa PLN Berau sebelum mengambil keputusan untuk memadamkan listrik, akan melakukan manuver jaringan yakni melihat apakah jaringan yang terganggu tersebut bisa disupply dari tempat lain.
“Kita upayakan semaksimal mungkin untuk memperkecil daerah pemadaman, sehingga tidak terjadi pemadaman” Jelasnya
Harryadi menambahkan bahwa bahwa DMP Sistem Tanjung Redeb saat ini yakni 41.550 Kw, sedangkan beban puncak yang perlukan oleh Tanjung Redeb sebesar 35.000 Kw, sehingga masih memiliki cadangan sebesar 6.550 Kw, maka kedepannya tidak akan ada kekurangan daya listrik.
Ikoey/Rdk/Adv