Tanjung Redeb, Global-satu.com – Memasuki masa Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024, Kepala Rutan Berau, Dadang Firmansyah, menyatakan komitmennya untuk menjaga netralitas di lingkungan Rutan. Selasa (30/01/2024).
Langkah ini diambil untuk mencegah adanya intervensi politik dari pihak manapun dan memastikan proses pemilu berlangsung adil.
Dalam keterangannya, Dadang mengungkapkan bahwa seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Rutan diinstruksikan untuk menjaga netralitas selama periode pemilu. Mereka dilarang menjadi perantara antara calon legislatif dengan narapidana, dan Dadang menegaskan bahwa ASN di Rutan sudah berikrar pada bulan November 2023 untuk tidak terlibat dalam politik praktis.
“Kita sudah berikrar bersama seluruh petugas pada bulan November 2023 kemarin, untuk tidak menjadi fasilitator. Prinsipnya, warga binaan memiliki hak kebebasan memilih, tetapi kita tidak memberikan ruang untuk money politik khususnya, sangat kita batasi,” Ucap Dadang.
Dalam upaya menjaga transparansi, Dadang juga menyatakan bahwa informasi terkait calon legislatif diperoleh dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang datang dan bertemu dengan warta binaan.
Adapun terkait Pemilihan Presiden, warga binaan diberikan fasilitas berupa televisi dengan koneksi internet untuk memastikan mereka dapat mengakses debat Capres dan Cawapres.
Dadang menekankan bahwa pihaknya telah menolak permintaan beberapa individu yang ingin masuk ke Rutan pada akhir Desember 2023, untuk memastikan tidak adanya intervensi politik di dalamnya.
“Selama saya masih di sini, saya komitmen akan menjaga netralitas selama masa pemilu 2024,” tegas Dadang.
Untuk menjaga keamanan dan keterlibatan warga binaan dalam proses pemungutan suara, Dadang menjelaskan bahwa Rutan masih menggunakan metode lama dengan membagi TPS menjadi tiga bagian dan memanggil 20 orang di setiap TPS dari total 635 warga binaan. Langkah ini diharapkan dapat memberikan keamanan dan menghindari potensi pelanggaran selama proses pemilu berlangsung.
Ikoey/Rdk