banner 728x250. banner 728x250. banner 728x250.

Ketiban “Durian Runtuh” Dana Perimbangan dan Bagi Hasil, Aspeknas Berau Harapkan Perencanaan Pembangunan Pemerintah Tepat Sasaran

banner 728x250. banner 728x250.

Tanjung Redeb, Global-satu.com — Banyaknya pelaksanaan proyek pekerjaan pembangunan yang tidak tepat waktu dan terlambat dalam penyelesaiannya, Asosiasi Pelaksana Konstruksi Nasional (Aspeknas) Kab. Berau menganggap pemerintah daerah perlu diberikan masukan dan pandangan dalam menyusun program perencanaan pembangunan yang matang untuk tahun anggaran 2024 dan mendatang. Dengan penambahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang signifikan kedepannya, asosiasi melihat ini menjadi berkah tersendiri bagi kabupaten Berau dan juga bisa menjadi petaka yang menjadi bumerang bagi pemerintah jika tidak dikelola dengan baik.

Ketua DPC Aspeknas Berau, Andi Sawega, saat di temui tim liputan dari global-satu pada Rabu (03/01/2024), menyampaikan pandangannya mengenai keadaan pembangunan di kabupaten Berau yang ada, lebih kepada proses pra pembangunan terjadi. Andi -saapan akrabnya menyoroti peran pentingnya perencanaan yang matang sebagai pondasi utama dalam menanggapi penambahan APBD.

“Penambahan APBD yang lebih besar seharusnya menjadi berkah untuk Berau jika dikelola dengan bijak. Namun, kita perlu menyadari bahwa banyak kegiatan pembangunan mengalami kendala selama tahun 2023, sehingga perlu perhatian serius dari pemerintah dalam hal perencanaan dan persiapan,” ucapnya.

Andi menegaskan urgensi perencanaan yang baik, terutama mengingat banyak proyek pembangunan fisik yang melewati masa pekerjaan pada tahun 2023. Baik, adanya keterbatasan supply bahan atau material, cuaca yang tak menentu dan tak lupa waktu pelaksanaan yang terkesan dipaksakan.

Sehingga ia juga berharap agar di tahun 2024 ini, pemerintah dapat memiliki perencanaan yang lebih matang untuk memastikan kelancaran dan kualitas hasil pembangunan.

“Jika perencanaan telah terlebih dahulu disiapkan berdasarkan arah kebijakan pembangunan, baik yang disusun oleh bupati bersama jajaran nya. Maupun, usulan-usulan pembangunan yang diserap anggota dewan dari masyarakat ketika turun,” tambahnya.

Selain itu, politisi partai gerindra ini juga turut memberikan apresiasi atas implementasi E-Catalog dalam proses lelang yang saat ini diterapkan oleh pemerintah, khususnya di pemerintah provinsi kaltim. Untuk itu, diharapkan apa yang menjadi amanat dari undang-undang tersebut juga dapat mulai diterapkan di kabupaten Berau pada tahun anggaran berjalan ini. Namun, ia tidak lupa untuk mengingatkan bahwa pelaksanaan program e-catalog juga rawan terhadap potensi yang merugikan keuangan negara.

“Pengawasan dan evaluasi yang ketat perlu diterapkan untuk memastikan integritas dalam setiap tahapan lelang,” sambung Andi Sawega.

Dengan implementasi E-Catalog, akan meningkatkan transparansi dan kemudahan dalam proses lelang. Tetapi, sangat disayangkan bahwa informasi yang diberikan kepada kontraktor sangat terbatas. Ini menciptakan indikasi kecurangan dan menyulitkan setiap pelaksana untuk berpartisipasi dengan adil dalam proses lelang.

Lebih lanjut, pria yang pernah berprofesi sebagai wartawan ini menegaskan transparansi dan akses informasi yang setara sangat penting dalam menjaga integritas lelang. Sehingga, partisipasi kontraktor lokal dalam banyaknya kegiatan pembangunan di daerah, berimbang dan juga keseimbangan persaingan usaha berjalan.

“Kami berharap pemerintah dapat lebih proaktif dalam menyediakan informasi yang jelas dan mulai melaksanakan terkait lelang proyek menggunakan sistem e-catalog. Hal ini tidak hanya untuk mencegah indikasi kecurangan dan persaingan usaha yang tidak baik. Tetapi, juga untuk mendukung kontraktor lokal agar dapat bersaing secara adil,” tambahnya.

Andi Sawega berharap agar tahun 2024 menjadi momentum positif bagi Berau. Dengan perencanaan yang matang dan transparansi yang jelas, diharapkan pembangunan dapat berjalan efisien dan memberikan dampak positif bagi kemajuan kabupaten Berau.

 

Ikoey/rdk