banner 728x250. banner 728x250. banner 728x250.

Kasus DBD di Berau Meningkat, Masyarakat diharapkan Waspada

banner 728x250. banner 728x250.

Tanjung Redeb, Global-satu.com – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Garna Sudarsono, mengungkapkan bahwa penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Berau hingga akhir bulan Januari 2024 mencapai 60 kasus.

“Jadi sampai hari ini angka kesakitan Demam Berdarah hingga akhir Januari lalu sudah ada 60 kasus,” Ucap Garna Sudarsono pada Senin (05/02/2024).

Ia menjelaskan bahwa 60 kasus DBD terjaring pada beberapa Puskesmas di wilayah Bumi Batiwakkal, Pada tahun 2024, kasus DBD terbanyak tercatat di Tanjung Redeb dengan 14 kasus, diikuti Puskesmas Batu Putih (10 kasus), Puskesmas Tubaan (7 kasus), Teluk Bayur (5 kasus), dan Gunung Tabur (5 kasus).

Meskipun demikian, beberapa wilayah seperti Long Boy, Merapun, Segah, dan Long Laay belum melaporkan adanya kasus DBD berdasarkan tracking Dinkes Berau.

Garna Sudarsono menegaskan bahwa saat ini seluruh wilayah Kabupaten Berau berada pada zona merah DBD, dan tingkat keberhasilan eliminasi jentik nyamuk masih tinggi di hampir semua rumah. Sehingga, Garna berharap agar tim Puskesmas melakukan survei jentik di wilayah masing-masing.

Data perbandingan pada akhir tahun 2023 mencatat 331 kasus DBD di Kabupaten Berau dengan dua kematian. Menghadapi peningkatan kasus, Dinkes Berau telah mengeluarkan surat edaran kepada semua Puskesmas untuk meningkatkan layanan kewaspadaan pencegahan DBD.

Garna Sudarsono mengakui bahwa lingkungan masyarakat masih kurang bersih, dan perubahan iklim menjadi faktor utama penyebaran DBD. Meskipun demikian, pihaknya optimis bahwa dengan kerja sama lintas sektor, masalah DBD di Berau dapat tertekan.

“Masalah lingkungan ini kan tidak bisa hanya dari Dinkes saja, maka peran serta masyarakat kami sangat diharapkan  untuk bisa melakukan kontrol pengawasan terhadap masalah jentik nyamuk,” Bebernya.

Termasuk keikutsertaan tim Puskesmas setempat yang diharapkan rutin melakukan sosialisasi masalah nyamuk DBD.

“Penting untuk melakukan penyuluhan baik secara langsung, melalui media sosial, atau pun tatap muka bersama masyarakat,” Ungkapnya.

 

Ikoey/Rdk