Samarinda,Global-Satu.com – Selama bulan Ramadan warga Samarinda berburu takjil untuk melengkapi momen berbuka. Di antara beragam pilihan kue, bingka kentang makanan khas suku Banjar dari Kalimantan Selatan, menjadi salah satu incaran utama.
Bingka Kentang Abah Riri, sebuah nama yang sudah tidak asing lagi di Samarinda, merupakan bisnis keluarga yang telah berdiri selama 40 tahun. Firman, sang pedagang, mengisahkan perjalanan bisnis keluarganya yang telah melewati generasi.
Resep bingka kentang Abah Riri yang dijaga keasliannya menjadi rahasia kelezatan yang turun-temurun.
“Bahannya tetap sama, karena resepnya dari turun temurun,” ujar Firman pada Kamis (14/03/2024).
Keunikan lain dari Bingka Kentang Abah Riri terletak pada proses produksinya yang masih setia pada metode tradisional.
“Prosesnya masih menggunakan tungku, dan prosesnya masih dibakar menggunakan kayu,” jelas Firman.
Selama bulan Ramadan, Firman bisa menghasilkan hingga 150 biji bingka setiap hari, dengan harga Rp 30 ribu per biji.
“Biasanya buka saat Ramadan, kalau di hari biasa tergantung dengan pesanan saja,” tambahnya.
Respon masyarakat Samarinda terhadap kue bingka kentang ini sangat positif.
“Untuk saat ini, kami jualnya rasa original (kentang) saja,” kata Firman.
Firman juga mengajak masyarakat Kota Samarinda untuk mencicipi kue Bingka Kentang Abah Riri selama bulan Ramadan.
“Lokasinya di Jalan Kesuma Bangsa, tepatnya di Samping RS Korpri. Kami buka dari siang jam 13.00 sampai sore hari menjelang buka,” tutup Firman dengan harapan. (Alexa/Rdk)