Tanjung Redeb, Global-satu.com – Bukti pengabdian dengan memajukan kampung-kampung di wilayah Kabupaten Berau itu disebut Program Pejuang Aksi Inspiratif Warga untuk Perubahan (SIGAP) Sejahtera.
Program tersebut merupakan kolaborasi dari Pemerintah Daerah bersama konsorsium di antaranya Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK), PT Berau Coal melalui Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal, Yayasan Lingkar Rakyat Nusantara, dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).
Dalam perjalanannya sejak tahun 2019 hingga 2023, konsorsiumnya berubah dimana UGM sudah selesai sehingga menggandeng lembaga lokal untuk di tahun 2024 ini.
Manajer Program Sigap Sejahtera, Hamzah Nasir yang juga sebagai Pendiri Yayasan Lingkar Rakyat Nusantara menerangkan, Pejuang Sigap Sejahtera sudah berjalan hingga tahun keenam. program kolaborasi konsorsium ini berfokus pada peningkatan kapasitas personil pejuang sigap untuk mengembangkan potensi kampung.
“Target kita ada pada 3 bidang, yaitu Tata Kelola Pemerintahan, Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pengembangan Ekonomi,” ucapnya.
Melalui program ini, kampung akan didampingi untuk melaksanakan program-program mulai dari penyusunan Rencana Pemerintah Jangka Menengah Kampung (RPJMK) serta penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Kampung (RKPK).
“pada tahun 2024 ini terdapat 53 kampung yang akan kita dampingi dalam penyusunan program untuk RPJMK,” ujarnya.
Pendampingan yang telah dilakukan membawa hasil yang baik, sudah dua kali berturut-turut, Kabupaten Berau menang dalam Lomba Desa Regional 3 dan menduduki juara pertama.
“Di 2022 ada Kampung Sumber Agung dan 2023 ada Kampung Labanan Makarti juga,” ungkapnya.
Selain itu, dengan dukungan PT Berau Coal, Sigap Sejahtera juga terus mendampingi kampung-kampung mengelola SDA-nya, misalnya Rumah Cokelat Kulanta di Kampung Labanan Makarti. Pendanaan dan dukungan peralatan dari PT Berau Coal membantu perkembangan Rumah Cokelat Kulanta sertadapat menyerap tenaga lokal.
“Jadi seperti kakao, kita kolaborasi juga di Labanan Makarti dengan Berau Coal terkait pengelolaan kakao baik di hulu dan hilir,” jelasnya.
Melalui program Sigap ini PT Berau Coal dan Konsorsium mendukung pengembangan kebun Kakao dengan bantuan bibit. PT Berau Coal telah memberikan 111 ribu bibit kakao kepada masyarakat, serta aktif mengembangkan produk hilirisasi kakao melalui program Rumah Kulanta di Kampung Labanan Makarti.
Sehingga, dirinya menyampaikan terimakasih atas dukungan PT Berau Coal dalam mewujudkan pendampingan Sigap Sejahtera hingga bisa menyukseskan salah satu binaannya.
“Harapan kami, ini program yang baik dari pemerintah, dan berdampak baik di masyarakat,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK), Tenteram Rahayu mengatakan bahwa jumlah kampung mandiri berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) sudah semakin banyak, yaitu pada awalnya hanya 2 kampung yang mendapatkan kategori Desa Mandiri, kini sudah terdapat 17 Kampung dengan status Desa Mandiri.
“Keberhasilan dapat dicapai lantaran program Sigap melalui pendampingan tata kelola pemerintahan kampung, SDA dan perhutanan sosial serta Tata kelola ekonomi SDA,” katanya.
Upaya pemerintah dalam meningkatkan status IDM untuk kampung maju dan mandiri, tentu saja memerlukan dukungan, kerjasama dan sinergitas program dari semua pihak, baik itu pihak swasta seperti Berau Coal dan perusahaan lainnya, NGO dan lembaga lainnya bersama Pemkab Berau.
“Program Sigap di 100 Kampung yg merupakan program kolaborasi dari Berau Coal, YKAN dan UGM sejak 2019 telah melakukan pemberdayaan masyarakat kampung dan support anggaran operasional lapangan pejuang Sigap,” ungkapnya.
Tambahnya, beberapa Bumdes sudah berjalan dengan cukup baik, hampir semua berada di lingkar tambang. Karena, adanya kerjasama Bumdes dengan perusahaan tambang. Sehingga, Program SIGAP ini tidak hanya mendukung program pemerintah tapi juga selaras dengan pihak-pihak swasta seperti PT Berau Coal.
“Seperti misalnya mereka sebagai suplai makanan dan air, ataupun soal sewa menyewa dan sebagainya. Dengan adanya itu kita sangat terbantu,” katanya.
Dirinya berharap, Berau Coal dapat membuka peluang yang besar untuk melakukan kerja sama dengan BUMK, Bumdes yang ada di kampung-kampung. Sehingga hal itu bisa memberikan dampak peningkatan PAK melalui BUMK dan kesejahteraan masyarakat.
Terpisah, Manager Hubungan Pemerintahan YKAN untuk kabupaten Berau, Gunawan Wibisono mengatakan ini menjadi hal menarik untuk mendorong kapasitas, khususnya ke pemerintahan kampung.
“Pemerintah tidak bekerja sendiri, berkolaborasi dengan beberapa pihak yang melalui satu kerangka program yaitu program Sigap Sejahtera,” ungkapnya
Dirinya berharap, program ini bisa berlanjut dan sangat diharapkan program ini berlanjut hingga akhir tahun 2024.
“YKAN berfokus pada pengembangan SDM bagi pendamping dengan melaksanakan pelatihan berkala untuk teman-teman Sigap. Jadi ada berbagai skill, kita tanamkan dan memperkuat skill fasilitasi. Dengan berbagai kondisi yang dihadapi teman-teman di lapangan” tuturnya.
Corporate Communication Superintendent PT Berau Coal, Rudini menyampaikan bahwa dukungan PT Berau Coal melalui Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung kemajuan pembangunan di Kabupaten Berau.
“Melalui Program SIGAP Sejahtera, telah banyak hasil yang dicapai oleh Pemerintah Daerah baik dari peningkatan Indeks Desa Membangun (IDM) yang menunjukkan status kemajuan kampung, maupun prestasi-prestasi kampung di tingkat nasional” ujarnya.
PT Berau Coal pun terus berupaya menyelaraskan dan berkolaborasi dengan program-program SIGAP Sejahtera sehingga dapat optimal untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Melalui pejuang-pejuang SIGAP Sejahtera yang ada di masing-masing kampung, harapannya dapat menjadi inisiator dan penggerak dalam kemajuan kampung di Kabupaten Berau. Untuk itu, kami bersama pihak-pihak lainnya terus mendukung program kolaborasi yang baik ini” tutupnya.
(Indraoey/rdk/adv)