banner 728x250. banner 728x250. banner 728x250.

DPC Galak Berau, Tuntut Pemerintah dan Perusahaan untuk Serap tenaga Lokal

banner 728x250. banner 728x250.

Tanjung Redeb, Global-Satu.com – Ketua DPC Galak (Generasi Lintas Anak Kalimantan) Berau , Ahmad Rifani menuntut perusahaan dan pemerintah yang ada di bumi batiwakkal untuk lebih memperhatikan tenaga kerja lokal secara khusus yang tinggal daerah lingkar tambang batu bara.

Sebab Ahmad Rifani menegaskan hingga saat ini banyak tenaga lokal belum bekerja, padahal perusahaan – perusahaan ternama di Berau banyak membuka lowongan kerja.

“Banyak lowongan yang dibuka, ternyata yang diterima adalah tenaga kerja dari luar, ini informasi dari masyarakat yang saya dapat dan keluhkan ke saya” ucapnya

Menurut Ahmad Rifani, ada salah satu perusahaan yang enggan disebutkan namanya, pernah berjanji pada saat pertemuan di dinas tenaga kerja dan transmigrasi (disnakertrans) Kabupaten Berau akan menggantikan 120 pekerja dari luar kota dengan tenaga kerja lokal berau.

“Kita sempat mediasi beberapa kali, dan janji tersebut dikeluarkan, tapi selama 6 bulan ini perusahaan tersebut belum merealisasikan janjinya, padahal jika itu terealisasi kuota penerimaan untuk tenaga kerja lokal akan terbuka, tapi buktinya perusahaan hanya menerima tenaga kerja luar saja,” tegasnya

Sehingga ia menduga perusahaan selalu membenturkan masyarakat lokal dengan aturan – aturan tertentu, dan perekrutan untuk tenaga kerja luar itu lebih diringankan.

“Ini juga menjadi perhatian untuk pemerintah, khususnya bupati berau lebih memperhatikan tenaga kerja agar aturan yang dibuat menekan perusahaan untuk mempekerjakan masyarakat lokal,” bebernya


Lebih lanjut pihaknya menyebut ada peraturan daerah (perda) yang telah dibuat, yang menyatakan akan memprioritaskan tenaga kerja lokal untuk bekerja, dan meminta bupati berau untuk membuat perbup agar memperkut aturan tersebut.

“Perda nya jelas, 80 persen tenaga lokal dan 20 tenaga kerja dari luar, kalo perda saja tidak dituruti untuk apa aturan itu, bupati juga mesti memperkuat aturannya denga mengeluarkan perbup untuk memperhatikan putra putri daerah untuk dapat bekerja,” tuturnya.

Kendati dirinya berharap perusahaan dan pemerintah harus lebih memprioritaskan tenaga kerja lokal untuk mendapatkan pekerjaan, secara khusus masyarakat yang berada di wilayah lingkar tambang.

“Tanah dikeruk, masyarakat terdampak, jika tidak diberdayakan masyarakat kita ini, ke depan mereka mencari makan dimana, kita harap pemerintah dan perusahaan perhatikan masyarakat dilingkar tambang ini juga, karena mereka paling merasakan,” tuturnya

Kendati demikian pihaknya menegaskan apa bila pihak perusahaan tidak memberikan jawaban maka akan ambil sikap untuk lakukan audiensi lebih lanjut

“Kami akan terus tindaklanjuti pembahasan ini ke perusahaan terkait dan DPRD serta Pemerintah Kabupaten Berau melalui disnakertrans,” pungkasnya. (*)

(indraoey/rdk/adv)