banner 728x250.

Gelar UKW di Berau, Abdurrahman Amin: Wartawan Harus Lebih Sensitif Terhadap Perubahan dan Pengetahuan

banner 728x250. banner 728x250.

Tanjung Redeb, Global-satu.com – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim berkolaborasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Peduli menggelar uji kompetensi wartawan (UKW). Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 6-7 Mei 2024 di Hotel Grand Parama, Tanjung Redeb, Berau.

UKW yang digelar ke-34 oleh PWI Kaltim ini diikuti 23 peserta yang terbagi dalam 5 kelas. Masing-masing terdiri atas dua kelas jenjang UKW muda yang masing-masing kelas diisi 6 peserta. Dua kelas UKW madya yang yang masing-masing kelas empat orang. Terakhir satu kelas UKW utama yang terbagi isinya 3 orang.

Menghadirkan lima penguji antara lain, Direktur UKW PWI Pusat Firdaus Komar yang menguji di kelas utama. Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Pusat Teguh Santosa dan Ketua PWI Kaltim 2014-2024 Endro S Efendi yang menguji untuk kelas UKW madya, serta Ketua PWI Kaltim Abdurrahman Amin dan Achmad Shahab yang menguji di kelas muda.

Abdurrahman Amin, Ketua PWI Kaltim mengatakan, bahwa UKW bukanlah tujuan akhir yang harus dicapai oleh seorang wartawan tetapi UKW adalah pintu gerbang bagi wartawan dikatakan profesional.

“Ini hal penting, wartawan yang profesional harus terus meng-upgrade dan meng-update pengetahuan dan kemampuannya,” ucap Rahman sapaan akrabnya.

“Wartawan adalah pekerjaan yang paling dinamis, perubahan kerja dari seorang wartawan adalah perubahan itu sendiri,” sambungnya.

Rahman yang merupakan pemimpin redaksi (Pemred) surat kabar harian Samarinda Pos (Sapos) ini menegaskan, jika penting bagi wartawan untuk terus meningkatkan kapasitasnya. Sebab di era perkembangan teknologi saat ini, sektor yang paling berdampak adalah pekerja pers dalam hal ini wartawan.

“Wartawan dituntut lebih sensitif terhadap perubahan dan pengetahuan. Kalau tidak, siap-siap pekerjaan kita akan digeser oleh media sosial,” lanjut Rahman.

Sebagai bagian dari simulasi yang dilakukan saat ujian tersebut, panitia menghadirkan tiga narasumber yaitu Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Berau Dedi Riyanto, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas I Kalimarau Ferdinan Nurdin, dan Manager PT PLN (Persero) UP3 Berau Rizki Rhamdan.

Tiga narasumber tersebut memberikan keterangan dalam sesi wawancara terjadwal dan sesi door stop (wawancara cegat). Selanjutnya tiap hasil wawancara yang dilakukan oleh peserta dari uji kompetensi muda tersebut dituang kedalam sebuah laporan berbentuk resume dan berita.

Ditambahkan Rahman, jika aspek sesi wawancara merupakan hal paling krusial untuk peserta ujian di level muda untuk menentukan kelulusan. “Banyak peserta uji kompetensi muda yang terjegal di materi ini. Karena wawancara dan proses liputan serta menulis berita adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses pekerjaan seorang pewarta secara keseluruhan,” ungkap Rahman.

Selain itu, Firdaus Komar yang mewakili Ketua PWI Pusat Henry Ch Bandun sepakat terhadap pendapat Rahman, jika seorang wartawan tidak boleh berhenti mengasah kemampuannya setelah menjadi wartawan yang berkompeten. “Wartawan harus terus mengasah kemampuannya,” kata Firdaus singkat. (Alexa/Rdk)