banner 728x250. banner 728x250. banner 728x250.

Walkot Samarinda Gaungkan GEMARIKAN untuk Hidup yang Lebih Sehat

banner 728x250. banner 728x250.

Samarinda, Global-satu.com – Ikan memegang peranan penting dalam pemenuhan sumber gizi dan keamanan hidup bagi manusia, terutama pada negara berkembang. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Perikanan Kota Samarinda menggelar kegiatan rutin ‘Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan’ (GEMARIKAN), yang kali ini berlokasi di Dermaga Harapan Baru, Jalan Ciptomangunkusumo, Kelurahan Harapan Baru, Kamis (30/5/2024).

Wali Kota Samarinda, Andi Harun menilai dampak dari kemajuan pembangunan yang begitu pesat, mempengaruhi pola makan masyarakat yang didominasi makanan modern siap saji. Makanan tersebut pun dianggap jauh dari kata sehat.

Dengan adanya kegiatan GEMARIKAN, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat khususnya generasi muda selaku penerus bangsa untuk gemar makan ikan.

“Sebagaimana kita ketahui, ikan mengandung protein tinggi, omega 3, lemak jenuh, vitamin A, D, B1, B6, B12 sampai BComplex sangat penting bagi perkembangan tubuh,” tutur AH sapaan akrabnya.

Ia menyebut hal itu penting untuk mendampingi tumbuh kembang anak, khususnya pada seribu hari kehidupan pertama.

“Kami anjurkan untuk para orangtua memberikan ikan kepada anak-anak, agar tercipta generasi yang cerdas,” imbaunya.

Sementara itu, Menurut Kepala Dinas Perikanan Kota Samarinda, Fauzi Irawan, kegiatan ini didasari oleh penelitian yang menunjukkan bahwa protein ikan sangat tinggi. Dinas Perikanan juga mengadakan lomba masakan berbahan dasar ikan, lomba menangkap belut dan meraju jaring bagi nelayan. Harapannya, posyandu dan PKK Kecamatan dapat menyosialisasi fungsi protein ikan untuk menunjang penuntasan stunting.

“Namun, minat masyarakat terhadap ikan masih kurang, terutama karena olahan ikan yang monoton dan kurangnya kreativitas dalam mengolah makanan,” jelas Fauzi.

Menyoroti permasalahan kelangkaan ikan gabus, Fauzi menyampaikan, jika ikan gabus memang cukup sulit dibudidayakan karena beberapa faktor. Salah satunya faktor cuaca yang tidak mendukung dan kuota penangkapan ikan yang dibatasi. Diketahui selama ini, ikan gabus juga sering didatangkan dari Mahakam Ulu, yang menyebabkan harga ikan gabus menjadi tinggi.

“Inflasi dan harga ikan tinggi pengaruhnya akibat biaya transportasi, apalagi kami cek mereka saat masuk dan berhenti di Kutai Kartanegara (Kukar) kena charge,” jelasnya.

Pihaknya tetap melakukan komunikasi dengan Kukar untuk dapat menemukan solusi mengenai harga ikan gabus.

“Hal ini juga menjadi kekhawatiran bagi nelayan karena faktor cuaca yang tidak mendukung dan bersahabat serta terbatasnya kuota dalam penangkapan ikan,” bebernya.

Mengenai saran Wali Kota untuk menjadikan Samarinda sebagai sentra budidaya perikanan, Dinas Perikanan menyampaikan lokasi prioritas utama ialah menjadikan kawasan Palaran sebagai sentra dan industri perikanan.

“Tapi kami akan melakukan studi kelayakan untuk memastikan lokasi yang tepat, apakah di Palaran atau di mana,” pungkasnya. (Alexa/Rdk)