Kutai Kartanegara, Global-satu.com – Dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dan pencegahan peningkatan angka stunting, Desa Loa Janan Ulu mengadakan program penyerahan paket makanan tambahan untuk ibu hamil dengan risiko tinggi dan anak-anak dengan risiko stunting di Balai Umum Pertemuan (BUP) Desa Loa Janan Ulu, Kutai Kartanegara pada Senin, (10/6/2024).
Kegiatan itu dihadiri oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Pendamping Desa, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Suwarno dan berbagai pihak lainnya.
Kepala Desa Loa Janan Ulu, Supariyo menuturkan proses pembagian tetap berjalan lancar dan tertib meski diguyur hujan.
“Cuaca yang kurang bersahabat dan pemadaman listrik tidak menghalangi kegiatan ini berjalan dengan baik, ,” ucap Paryo sapaan akrabnya.
Adapun tjuan dari kegiatan iniadalah untuk mencegah risiko stunting serta mendampingi ibu hamil yang berisiko tinggi, sesuai dengan hasil rembuk risiko stunting yang diadakan akhir tahun 2023 lalu.
“Kami memiliki tanggungjawab untuk mengawal 11 ibu hamil dan 21 anak berisiko stunting,” ujarnya.
Kegiatan pembagian makanan tambahan ini dilakukan setiap empat bulan sekali, dengan tujuan meringankan beban dan meningkatkan kondisi kesehatan anak-anak yang kurang gizi.
Desa Loa Janan Ulu sendiri telah mencatatkan angka stunting nol, namun masih terdapat risiko stunting yang perlu dicegah melalui pemberian asupan gizi yang memadai.
Untuk bulan ini, telah disiapkan 32 paket sembako yang terdiri dari beras, susu formula, gula, dan telur. Paket ini diberikan kepada 11 ibu hamil berisiko tinggi dan 21 anak dengan risiko stunting.
“Pemberian paket sembako ini telah melalui pendataan dan pengukuran yang dilakukan oleh ahli gizi dari Puskesmas setempat, sehingga sesuai dengan kriteria dan kebutuhan penerima,” tambahnya.
Program ini tidak hanya sebagai bentuk perhatian terhadap kesehatan masyarakat, namun juga sebagai upaya konkret dalam meningkatkan kualitas hidup ibu hamil dan anak-anak di Desa Loa Janan Ulu.
Ia berharap, dengan dana yang diperuntukkan untuk perbaikan kesehatan masyarakat, angka risiko stunting di Desa Loa Janan Ulu dapat terus berkurang, bahkan zero case (nol kasus).
“Insya Allah ke depannya, Desa Loa Janan Ulu akan menjadi desa yang sehat, tanpa ada lagi kasus stunting,” tutupnya. (Alexa/Rdk)