banner 728x250.

Ketergantungan Kaltim pada SDA Ekstraktif Ancam Stabilitas Ekonomi, Mahyudin: Butuh Solusi Segera

banner 728x250. banner 728x250.

Tenggarong, Global-satu.com – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI, menyebut Kaltim saat ini ketergantungan terhadap Sumber Daya Alam (SDA) ekstraktif. Hal itu dikatakannya sebagai tantangan besar yang harus segera diatasi.

Dalam pernyataannya yang diungkapkannya pada ruang dialog ‘Kaltim Keren’ yang digelar di Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), mantan Bupati Kutai Timur, ini menekankan bahwa ketergantungan Kaltim terhadap SDA ekstraktif, telah mencapai lebih dari 50 persen.

Hal itu menjadi masalah mendasar dalam perekonomian daerah. Sektor pertambangan batu bara dan galian menjadi penyumbang utama dalam hal ini.

“Kita tahu SDA ekstraktif akan habis dan sangat rentan terhadap fluktuasi harga pasar internasional,” ujarnya. Senin, (3/6/2024) lalu.

“Ketika harga komoditas diprediksi turun, pendapatan Kaltim juga akan mengalami penurunan,” lanjutnya.

Mahyudin menekankan perlunya langkah serius dari pemerintah, terutama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, untuk mengatasi masalah ini. Salah satu solusi yang diusulkan adalah pembangunan industrialisasi dengan produk turunan dari sumber daya yang dapat diperbaharui.

“Kita juga harus mengembangkan sektor ekonomi yang tidak bergantung pada SDA yang pasti akan habis,” tambahnya.

Dalam dialog tersebut, Mahyudin juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kaltim, khususnya di Kukar.

Ia mengingatkan bahwa SDM Kaltim harus siap menghadapi gelombang penduduk yang akan pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) agar tidak hanya menjadi penonton.

“Masyarakat Kaltim harus memiliki jiwa kompetitif, terlebih setelah ditetapkannya Kaltim sebagai IKN. Kita harus mampu membangun SDM yang lebih baik dan memiliki nilai kompetitif yang kuat,” tutupnya. (Alexa/Rdk)