Samarinda, Global-satu – Sukri Institute dan Jaringan Media Siber Indonesia Kalimantan Timur (JMSI Kaltim) berhasil menggelar pelatihan jurnalistik pertama kali pada tahun 2024 dengan tajuk “Menyiapkan SDM Jurnalis Kaltim Berkualitas Zaman Now dan IKN”, angkatan pertama digelar selama dua hari pada 17-18 Juli 2024, di SCaffee Jalan Untung Suropati, Samarinda. Kegiatan dibuka oleh Ketua Dewan Pakar JMSI Kaltim, Nidya Listiyono pada Rabu (17/7/2024).
“Bismillah, acara kegiatan ini yang dilaksanakan oleh JMSI resmi dibuka” ucap Bang Tyo sapaan akrabnya.
Bang Tyo mengapresiasi kegiatan ini. Ia mengatakan, para wartawan harus bisa menulis dan bisa menjadi “Agent of Change”.
“Bagaimana teman-teman menjaga marwah wartawan. Kalau ingin pergi jauh, pergi bareng. Kalau mau cepat pergi sendiri tapi tidak bisa jauh,” jelasnya.
Bang Tyo yang merupakan Ketua Komisi II DPRD Kota Samarinda itu juga menekankan, bahwa wartawan harus terus belajar dan mengasah ilmu agar berita menjadi nilai yang tinggi dan berkualitas.
“Tambahin fitur-fitur yang untuk kita miliki, update skill, dan mempunyai integritas, kesejahteraan akan mengikuti. Tapi kalau kita sudah tidak punya integritas, menulis juga tidak bisa, nanti kalau mau bikin berita tinggal copy paste,” tuturnya.
Disisi lain, Mohammad Sukri selaku Ketua JMSI Kaltim menuturkan, semua pihak dapat belajar tidak hanya yang dibuka untuk humas dan wartawan namun untuk semua kalangan seperti mahasiswa dapat belajar.
“Wartawan itu menyajikan berita yang cepat, itu akan dilihat oleh narasumber atau teman-teman media satu angkatan, satu profesi,” katanya.
Ia menuturkan, dalam menaikkan berita wartawan harus memperhatikan kecepatan, ketepatan dan kualitas berita saat memberitakan berita terkini.
“Siapa yang menaikkan, karena berita itu booming dan sangat bagus,” jelasnya.
Bang Sukri sapaan akrabnya, berterimakasih kepada semua pihak telah mendukung kegiatan pelatihan ini.
“Kami berharap akan berlanjut 3 bulan sekali, praktek 2 bulan, teori 1 bulan untuk mahasiswa, siswa,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Abdurrahman Amin turut bangga, berkat JMSI Kaltim selangkah lebih maju dalam membuat kegiatan tersebut khususnya, pendidikan dan pelatihan jurnalistik ini dan tulisan yang dibuat oleh wartawan dapat memberikan dampak ke pemerintahan.
“Tulisan kita ada rohnya, dapat mempengaruhi pada kebijakan publik, dan ini merupakan momen langka mengundang narasumber dari Jakarta, Pak Darmawan Sepriyossa,” sebutnya.
Ia juga menyampaikan, jika di PWI, pihaknya selalu mengingatkan teman-teman
Kita berjuang bagaimana meningkatkan kapasitas, skill, kompetensi itu yang harus di kedepannya agar kedepannya wartawan akan dilihat karyanya juga bukan hanya personalitasnya.
“Kalau kita mempunyai wartawan punya skill, attitude baik, jika kita memiliki itu semua kesejahteraan akan mengikuti,” harapnya.
Ia menekankan, tidak hanya mematuhi kode etik PERS, namun juga tidak melanggar norma kesusilaan sesuai agar menjadi wartawan garam bukan hanya wartawan gincu, yang didalam konteks hukum, jika seseorang melakukan tindakan cabul, maka mereka dapat dikenai hukuman pidana.
“Ada wartawan gincu maksudnya, dia hadir ada jumpa pers tapi tulisan tidak memberikan apa-apa, namun kalau wartawan garam berarti karya tulisnya menggema sampai kemana-mana tulisannya bisa kemana-mana,” pungkasnya.
Pemateri yang diundang dalam pelatihan ini merupakan Nidya Listiyono, Darmawan Sepriyossa, Marga Rahayu, dan Munzir.
Didukung oleh Mr. DIY, Diskominfo Kaltim, Bankaltimtara, SKK Migas, Pertamina Hulu Sanga-Sanga, DIFA Sportex, MSI Group, Scaffee, Pertamina Hulu Mahakam.
(Alexa/Rdk)