Samarinda, Global-Satu – Bercerita menjadi kebutuhan bagi semua orang, termasuk dalam menjaga kesehatan mental. Dalam menghadapi permasalahan tersebut, komunitas Wadah Berkesah Samarinda (WBS) berkolaborasi dengan Nutrifood mengadakan diskusi kesehatan dengan tajuk “Indonesia Emas Atau Cemas Nih?”. Kegiatan itu dilaksanakan di ruang Nutrihub, Jalan Anggur Samarinda pada Sabtu, (20/7/2024) lalu.
Kegiatan tersebut menghadirkan tiga narasumber yaitu Putri Hijab Kaltim, Yolanda Aprilia, Founder Teman Cerita, Herwin Ariyanto, dan Duta Kesehatan Mental Samarinda, Mohammad Hermanto.
Herwin Ariyanto mengatakan, semua orang harus mampu menjadi pemimpin pada diri sendiri, sebelum memimpin orang lain. Jika seseorang tidak dapat memimpin diri sendiri, harus siap menghadapi ketidaknyamanan jika tidak mau berubah, namun jika mau berubah harus siap bergesekan.
“Robohkan ego dan siap-siap tidak nyaman, sebagai pemimpin harus siap dalam berbagai hal karena itu ujiannya, kegagalan itu dicaci maki, kalau berhasil dipuji. Kita juga harus paham filosofi jangan hidup di puncak gunung. Di puncak gunung itu oksigen sedikit, anginnya banyak, tidak ada mata air. Enaknya di lembah, oksigennya banyak, banyak mata air,” ucap Herwin sapaan akrabnya.
Dalam menurunkan ego, Herwin menjelaskan diri seseorang pemimpin harus bisa memposisikan diri seperti orang yang akan diberi tugas atau minta tolong.
“Pemimpin dan dipimpin harus tahu apa yang beri tugas, terutama pemimpin harus dapat memberi contoh atau panutan kepada tim yang dipimpin,” jelas Herwin.
“Pemimpin itu harus memberi arahan yang jelas, yang dipimpin harus tahu ditugaskan apa,” sambungnya.
Selanjutnya, Yolanda Aprilia memberikan tips dalam menjaga kesehatan mental, yaitu selamatkan diri terlebih dahulu.
“Bisa mindfullness, kita bersyukur pada diri kita sendiri,” tekannya.
Selanjutnya, Yolanda juga mengajak untuk mengajak berbicara pada diri sendiri (self talk), seperti terimakasih pada badan, tangan, kaki.
“Bisa juga dengan memberikan afirmasi positif kepada diri kita sendiri seperti kamu hebat, kamu cantik atau ganteng, kamu sabar, kamu kuat,” sebut Yolanda.
Pada sesi Mohammad Hermanto, menanggapi mengenai solusi trust issue (ketidakpercayaan) pada seseorang, dengan memberikan contoh seorang perempuan mengalami ketidakpercayaan pada lelaki, salah satu untuk menghadapi masalah tersebut ialah berani terbuka, berbicara kepada orang yang dipercaya.
“Contoh yang saya berikan itu, si cewe memiliki masalah dan dipendam, meski si cewek ini yang gemuk menjadi body goals, semua sudah dimiliki, punya semua namun ia stres. Jadi, dengan menghindari stres, kita mau dan coba bercerita dengan orang terutama kepada yang kita percaya,” ucap Manto sapaan akrabnya.
Oleh sebab itu, Manto menekankan keterbukaan. Dengan hadirnya WBS ini, teman-teman dapat bercerita bersama WBS, terutama WBS juga dilengkapi dengan psikolog.
Diskusi ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan solusi bagi masyarakat dalam menghadapi permasalahan kesehatan mental, serta membangun kesadaran akan pentingnya berbagi cerita dan pengalaman untuk kesejahteraan bersama.
Di akhir kegiatan ini juga, WBS juga membuka pendaftaran relawan untuk bergabung dikomunitas tersebut. Dengan meramaikan tagline “Wadah Berkesah Samarinda” #Tumben Ramenih#
(Alexa/Rdk)