Samarinda,Global-Satu – Salehuddin, anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, mengungkapkan keprihatinannya terhadap tindakan intimidasi yang dilakukan oleh salah satu pihak sekolah dasar (SD) di Samarinda terhadap orangtua siswa.
Salehuddin menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak sesuai dengan prinsip pendidikan yang seharusnya mendukung proses belajar mengajar.
“Di sekolah ada berbagai komponen seperti kepala sekolah, guru, tenaga pendidikan, siswa, orangtua, dan masyarakat. Mereka seharusnya bekerja sama, bukan malah melakukan intimidasi,” kata Salehudin pada Minggu (18/8/2024).
Ia juga menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang efektif. “Bagaimana bisa efektif kalau ada proses intimidasi?” tanyanya.
Ia menekankan perlunya penyelesaian melalui jalur hukum untuk memberikan efek jera kepada pihak yang terlibat.
“Saya setuju jika diselesaikan dengan jalur hukum, baik oknum kepala sekolah, guru, maupun oknum yang terlibat harus diberi sanksi. Jangan sampai ini terulang kembali,” tegasnya.
Menurut Salehudin, penanganan kasus ini harus dilakukan secara transparan, dan pihak yang bersalah harus menerima sanksi yang setimpal.
“Ini harus menjadi catatan agar tidak menjadi fenomena gunung es, di mana banyak kasus serupa terjadi tetapi tidak dilaporkan karena takut,” tuturnya.
Ia juga menyatakan bahwa tindakan intimidasi di sekolah menunjukkan penurunan kualitas pendidikan, yang mengakibatkan tidak efektifnya proses belajar mengajar.
“Jika komponen-komponen tadi tidak bisa bekerja sama dengan baik, ini akan merugikan kualitas pendidikan kita,” ujarnya.
Lebih lanjut, Salehudin menyoroti dampak negatif intimidasi terhadap anak didik dan orangtua.
“Meskipun ada faktor-faktor seperti jual beli buku atau kepentingan lain yang menjadi pemicu, pihak sekolah seharusnya bersikap kooperatif, bukan sebaliknya dengan melakukan intimidasi,” jelasnya.
“Sikap seperti ini bukanlah contoh yang baik dalam proses pendidikan dan berharap agar tidak terulang kembali di masa mendatang,” sambungnya.
Salehudin berharap semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan, mulai dari tenaga pendidik, kepala sekolah, guru, hingga orang tua dan masyarakat, dapat bekerja sama dalam mengambil keputusan penting yang berdampak pada proses belajar mengajar ke depan.
“Jika tidak dilakukan dengan baik, saya khawatir proses belajar mengajar ini tidak akan menghasilkan output yang diinginkan dan tidak sesuai target,” pungkasnya. (Alexa/Rdk)