TANJUNG REDEB, Global-Satu.Com – Ketua DPD Perhiptani Kabupaten Berau, IR Lita Handini menegaskan bahwa Perhiptani adalah wadah bagi penyuluh pertanian, baik yang bergerak di bidang budidaya maupun agrobisnis, serta bagi mereka yang peduli terhadap penyuluhan pertanian di Kabupaten Berau.
Dikatakan Lita, Perhiptani berfungsi sebagai tempat komunikasi dan perencanaan program kegiatan yang bertujuan untuk mendukung program pemerintah daerah, terutama dalam mengembangkan sektor pertanian guna meningkatkan produksi pangan di Kabupaten Berau.
Lita juga menyampaikan harapan Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, agar Perhiptani dapat memperkuat sumber daya para penyuluh pertanian, sehingga mampu mengarahkan petani menuju pertanian modern.
“Di Kabupaten Berau, terdapat 43 penyuluh pertanian yang berstatus ASN dan 48 penyuluh swadaya yang telah ditunjuk oleh Dinas Pertanian. Penyuluh swadaya ini adalah para petani yang memiliki wawasan luas di bidang pertanian dan mampu memberikan motivasi serta inovasi kepada para petani lainnya, meskipun mereka tidak menerima gaji,” ujar Lita usai ditemui kegiatan Rapat Kerja Daerah Perhiptani dan Penyerahan Bantuan Pangan Secara Simbolis di Balai Mufakat, Senin (12/8/2024).
Lita juga menyampaikan harapan Bupati Berau agar para penyuluh swadaya ini dapat memperoleh honorarium dari pemerintah daerah sebagai bentuk perhatian terhadap sektor pertanian, khususnya kepada para penyuluh swadaya. Sesuai dengan undang-undang, idealnya setiap kampung di Kabupaten Berau memiliki satu penyuluh pertanian. Namun, saat ini Kabupaten Berau baru memiliki 43 penyuluh, jauh dari jumlah ideal yang seharusnya mencapai 100 penyuluh.
Lita juga menjelaskan upaya yang telah dilakukan oleh Perhiptani bersama dengan Dinas Pertanian dalam mengajukan permohonan penambahan tenaga penyuluh ke Kementerian Pertanian dan Menpan RB.
“Kami sudah menyampaikan permasalahan ini ke Kementerian Pertanian, dan berharap pusat dapat merespons dengan baik. Mudah-mudahan target penambahan penyuluh bisa tercapai tahun ini atau tahun depan,” harap Lita.
Di samping itu, Lita juga mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi oleh para penyuluh pertanian di Kabupaten Berau, seperti keterbatasan sarana mobilitas dan tempat tinggal, yang menyebabkan para penyuluh tidak berdomisili di kampung-kampung.
“Kami berharap kendala-kendala ini dapat diatasi secara bertahap, sehingga persepsi negatif mengenai ketidakhadiran penyuluh di lokasi dapat dikurangi,” ungkapnya.
Sebagai penutup, Lita menegaskan komitmen Perhiptani untuk terus berkolaborasi dengan Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, dan Dinas Perikanan dalam upaya meningkatkan kualitas penyuluhan pertanian di Kabupaten Berau.
Nada/Rdk