banner 728x250. banner 728x250. banner 728x250.

SMSI Berau Gelar Deklarasi Pilkada Damai 2024: Komitmen untuk Demokrasi Berkualitas 

banner 728x250. banner 728x250.

 

TANJUNG REDEB, Global-Satu.Com – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Kalimantan Timur melalui SMSI Berau menggelar Deklarasi Pilkada Damai 2024, Jumat (9/8/2024).

Acara ini mengusung tema ‘Menuju Pilkada Aman, Damai dan Kondusif untuk Mewujudkan Demokrasi yang Bermartabat dan Berkualitas serta Mendukung Penuh Pembangunan Ibukota Nusantara (IKN)’.

Ketua SMSI Berau, Indra Teguh Nur Cahyadi, menegaskan bahwa acara yang digelar ini memiliki tujuan yang sangat penting, yakni mendeklarasikan komitmen pers, khususnya anggota SMSI, dalam mendukung pelaksanaan pemilu yang damai.

Menurut Indra, peran pers dalam menjaga kedamaian dan stabilitas selama proses pemilu tidak bisa diremehkan, mengingat situasi politik yang sering kali memanas menjelang pemilihan. Apalagi, dengan adanya proyek besar Ibu Kota Negara (IKN) yang baru, stabilitas daerah seperti Berau menjadi semakin penting.

Indra mengingatkan jika terjadi konflik atau kerusuhan di Berau, dampaknya bisa meluas dan mempengaruhi kelancaran proyek IKN. Oleh karena itu, ia menekankan betapa pentingnya peran pers dalam memastikan bahwa pemilu berjalan dengan damai dan tanpa gangguan.

“Saya juga menyampaikan pesan yang kuat tentang perlunya pers untuk bersatu dan menjaga netralitas dalam menghadapi pemilu. Dalam pandangannya, media harus menjadi pilar yang kokoh dalam masyarakat, yang tidak hanya menyampaikan informasi tetapi juga menjaga kepercayaan publik,” kata Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Berau, Indra Teguh Cahyadi di ballroom SM Tower.

Ia menekankan bahwa SMSI akan berperan sebagai wadah yang menaungi semua kandidat yang terlibat dalam pemilu, dengan merilis informasi secara adil dan transparan melalui platform SMSI. Meskipun demikian, Indra juga mengakui bahwa dalam praktiknya, pers tidak bisa sepenuhnya menghindari keterlibatan dalam politik.

Namun, ia menegaskan bahwa meskipun pers diperbolehkan untuk terlibat, mereka harus tetap berpegang pada prinsip-prinsip anti-hoaks dan menjaga integritas sebagai penyampai berita yang akurat dan tidak memihak.

Lebih lanjut, Indra juga menyoroti adanya hubungan bisnis dalam dunia media, yang menurutnya merupakan realitas yang tidak bisa dihindari. Ia mengakui bahwa banyak media yang memiliki kepentingan bisnis, termasuk SMSI, yang beroperasi dengan model bisnis ke bisnis (B2B). Namun, ia menegaskan bahwa meskipun ada unsur bisnis, hal ini tidak boleh mengorbankan netralitas dan kepercayaan publik terhadap media.

“Bahwa di era berita berbayar saat ini, pers harus ekstra hati-hati agar tidak terjebak dalam kepentingan bisnis semata, sehingga tetap bisa menjalankan fungsinya sebagai pilar demokrasi yang netral dan independen,” paparnya.

Nada/Rdk