TANJUNG REDEB, Global-Satu.Com – Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, kembali menegaskan pentingnya peran serta masyarakat dan Dinas Pariwisata dalam menjaga kelestarian ubur-ubur yang menjadi daya tarik wisata di Kabupaten Berau.
Salah satu fokus utama yang disoroti oleh Bupati adalah penutupan sementara pintu lama, yang masih menjadi akses para pengemudi, meskipun pintu baru telah ditutup.
“Saya tegaskan kepada Kadis Pariwisata untuk memperhatikan secara detail, terutama kepada para driver yang masuk lewat pintu lama. Pintu baru sudah ditutup, dan ini yang menjadi kekhawatiran kami karena masyarakat tidak setuju jika pintu lama ditutup,” ujar Sri Juniarsih, Selasa (10/9/2024).
Bupati menjelaskan, jika tidak ada kerja sama yang baik dalam penutupan pintu lama tersebut, maka upaya untuk memulihkan habitat ubur-ubur akan sulit terealisasi. Ia meminta masyarakat dan pihak terkait untuk bersama-sama memahami pentingnya langkah tersebut demi keberlangsungan ekosistem.
“Kita harus bekerja sama. Kalau pintu lama tidak ditutup untuk sementara waktu, populasi ubur-ubur ini tidak akan pernah pulih. Semua pihak, termasuk masyarakat, harus terlibat dalam upaya ini,” tambahnya.
Bupati juga mengungkapkan bahwa sebelumnya masyarakat telah mengajukan permintaan kepada gubernur agar pintu lama tidak ditutup. Namun, Sri Juniarsih menekankan bahwa langkah tersebut perlu dilakukan untuk keberhasilan program pelestarian yang sedang digalakkan.
Dengan kelestarian ubur-ubur sebagai salah satu ikon wisata Berau, Bupati berharap langkah tersebut dapat memperkuat posisi Berau sebagai destinasi wisata berbasis lingkungan yang berkelanjutan, sekaligus menjaga keseimbangan alam di kawasan tersebut.
Nada/Rdk/Adv