banner 728x250.

Anggota DPRD Berau Okta: Pelepasliaran Orangutan Dorong Konservasi dan Lindungi Ekosistem

banner 728x250. banner 728x250.

Berau, Global-Satu.Com– Menanggapi pelepasliaran tiga individu orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur bersama Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kelinjau dan Centre for Orangutan Protection (COP), Anggota DPRD Berau Fraksi Nasdem, Oktavia menyatakan dukungannya terhadap upaya tersebut.

Ia menilai pelepasliaran ini sebagai langkah penting dalam melestarikan spesies dan menjaga keseimbangan ekosistem.

“Pelepasliaran orangutan ini bukan hanya sekadar menyelamatkan satwa, tetapi juga merupakan upaya strategis untuk memulihkan ekosistem. Orangutan berperan penting dalam penyebaran biji-bijian dan menjaga keseimbangan hutan,” ujar Okta, Selasa (8/10/2024).

Menurut Okta, pelepasliaran yang dilakukan di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Labanan, Kecamatan Kelay, memperlihatkan komitmen pemerintah dan lembaga konservasi dalam melindungi satwa yang terancam punah. Terlebih, upaya ini diikuti dengan program rehabilitasi yang ketat, memastikan orangutan memiliki kemampuan bertahan hidup secara mandiri di alam liar.

“Proses rehabilitasi, seperti sekolah hutan dan pulau pra-pelepasliaran, merupakan bagian penting yang harus dipertahankan. Hal ini menunjukkan bahwa pelepasliaran tidak dilakukan sembarangan, tetapi dengan persiapan matang agar satwa mampu beradaptasi kembali di habitat alaminya,” tambah Okta.

Okta juga menyoroti pentingnya kolaborasi berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga konservasi, maupun masyarakat, dalam menjaga keberlangsungan program konservasi. Ia berharap pelepasliaran seperti ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian satwa liar dan hutan.

“Kita harus terus mendukung upaya perlindungan satwa liar seperti orangutan ini. Selain menjaga keberagaman hayati, langkah ini juga berkontribusi pada kesehatan lingkungan dan generasi mendatang,” kata Okta.

Ia juga mengapresiasi upaya tim monitoring COP yang akan memantau perkembangan ketiga orangutan setelah pelepasliaran. Menurutnya, hal ini penting untuk memastikan satwa tersebut bisa beradaptasi dengan baik di alam liar.

Okta berharap program-program pelepasliaran orangutan dan konservasi lainnya akan terus ditingkatkan, terutama dalam hal restorasi habitat yang menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya pelestarian hutan di Kalimantan Timur.

Indraoey/Rdk/Adv