.
.
.
SAMARINDA, Global-Satu – Banjir yang selalu menjadi keluhan warga Samarinda kembali merendam SD 013 Lempake dan Jalan Sukorejo setiap kali hujan turun. Saat air surut, lumpur yang tersisa mengotori lingkungan sekolah, membuatnya terlihat kusam dan tak terurus. Kondisi ini telah lama menjadi sorotan warga setempat.
Pertemuan yang digelar di Kantor Kelurahan Lempake pada Selasa (8/10/2024) sore dihadiri oleh Syaparuddin Ketua TWAP Pemerintah Kota Samarinda, pihak PUPR Bidang Pertanahan, BPBD, serta sejumlah warga pemilik lahan di sekitar wilayah Jalan Sukorejo.
“Pertemuan tadi kami turun ke lokasi SD 013 Lempake yang sering terendam banjir,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas solusi untuk menghubungkan aliran air dari SD 013 ke sungai alam di Jalan Lempake Jaya. Rencana ini diharapkan bisa mengatasi rendaman banjir di SD 013 dan sekitarnya.
“Kami sepakat untuk meninjau lokasi lahan yang akan dijadikan sebagai jalur drainase,” kata Syapar sapaan akrabnya.
Pemerintah Kota Samarinda akan memeriksa lebih lanjut letak lahan milik warga guna menentukan lebar dan kedalaman drainase yang dibutuhkan.
Menurut Syapar, beberapa kali pertemuan sebelumnya belum menemukan solusi yang pasti, namun dalam diskusi kali ini, warga mulai setuju untuk memberikan sebagian lahan mereka untuk pembangunan drainase.
Salah satu hambatan utama dalam penyelesaian masalah banjir adalah keberadaan pondok pesantren yang berdiri di atas jalur sungai alam, menghalangi aliran air.
“Harapan kami muncul adanya jalur baru karena jalur lama hampir sudah tidak bisa difungsikan lagi. Jalur baru ini akan mengalirkan air dari SD 013 sepanjang 400 hingga 500 meter,” ungkapnya.
Pemerintah Kota menegaskan komitmennya untuk menggentaskan masalah banjir di Samarinda, namun kerja sama warga dalam memberikan pemahaman dan semangat bersama sangat diperlukan untuk keberhasilan proyek ini.
“Butuh 1-2 kali pertemuan lagi untuk menyelesaikan semuanya, Insya Allah,” pungkasnya.
(Alexa/Rdk)
