BERAU, Global-Satu.Com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Berau menggelar debat perdana bagi pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati di Jakarta. Debat tersebut menjadi arena bagi kandidat untuk menyampaikan program unggulan mereka, dengan tema utama seperti pemerataan pendidikan, pelayanan publik, keterbukaan informasi, dan pariwisata.
Pasangan Nomor Urut 1, Madri Pani dan Agus Wahyudi, menghadapi pertanyaan dari moderator terkait strategi pemerataan akses pendidikan. Mereka diminta menguraikan solusi untuk ketersediaan dan kesejahteraan guru, peningkatan budaya belajar, serta upaya bermitra dengan pihak swasta dalam membangun pendidikan di Berau.
Untuk itu, Agus Wahyudi, calon Wakil Bupati, menanggapi dengan menekankan bahwa pendidikan tidak hanya soal infrastruktur, melainkan akses bagi semua kalangan masyarakat.
“Berau masih memiliki masyarakat yang kurang mampu. Untuk itu, kami mengusulkan pendidikan gratis dari SD hingga SMK, termasuk bantuan buku dan seragam sekolah,” ujar Agus, Sabtu (26/10/2024).
Ia menjelaskan bahwa ketidakmampuan beberapa keluarga untuk menyediakan seragam sekolah seringkali membuat anak-anak merasa minder dan enggan bersekolah. Program MP-AW berkomitmen untuk memberikan seragam gratis pada tahun ajaran baru, agar setiap anak dapat bersekolah dengan percaya diri.
Agus juga menekankan pentingnya meningkatkan insentif bagi guru negeri maupun swasta, untuk memastikan mereka memiliki semangat tinggi dalam mendidik generasi muda Berau.
Selain itu, Agus menyoroti alokasi anggaran pendidikan dalam APBD Berau, yang mencapai Rp 6 triliun, dengan idealnya 20 persen dialokasikan untuk sektor pendidikan. Namun, kenyataannya anggaran pendidikan di Berau saat ini belum mencapai angka tersebut.
“Kami akan meningkatkan kesejahteraan guru agar lulusan SMA lebih tertarik memilih jurusan pendidikan dan bersedia mengabdi untuk Berau,” kata Agus.
Mengenai keterbukaan informasi publik, pasangan MP-AW menegaskan bahwa mereka akan mendorong transparansi penuh. Agus mengakui bahwa masyarakat saat ini semakin sadar informasi melalui sosial media, namun tetap ada kendala dalam penyebaran informasi penting. Ia mencontohkan kasus kenaikan tarif Rumah Sakit Abdul Rivai sebesar 300 persen, yang tidak diketahui banyak warga sehingga mereka sering kali datang tanpa persiapan biaya yang memadai.
Agus menyatakan bahwa MP-AW akan membenahi sistem informasi publik agar masyarakat selalu mendapatkan informasi yang jelas dan terkini.
Sementara itu, Madri Pani, Calon Bupati Berau, ia memaparkan sejumlah program unggulan yang akan diwujudkan bersama pasangannya, Agus Wahyudi. Salah satu yang menjadi fokus utama adalah program jaminan kesehatan gratis yang direncanakan untuk seluruh masyarakat Berau.
Dengan melihat besarnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau, Madri optimistis bahwa pemerintah daerah mampu mengalokasikan dana untuk menggratiskan jaminan kesehatan bagi masyarakat.
“Dengan APBD kita yang besar, saya yakin kita bisa mewujudkan jaminan kesehatan gratis ini. Semua masyarakat harus mendapatkan akses kesehatan tanpa terbebani biaya,” papar Madri.
Selain jaminan kesehatan gratis, Madri juga menyoroti program BPJS Non-Upah yang akan mereka terapkan. Program ini dirancang khusus untuk para petani, nelayan, dan pekerja non-formal lainnya yang selama ini belum mendapatkan jaminan kesehatan memadai.
“BPJS Non-Upah adalah upaya kami untuk memastikan para pekerja sektor pertanian dan perikanan, yang sering kali tidak terlindungi, tetap memiliki jaminan kesehatan,” tambah Madri.
Program tersebut diharapkan dapat memberikan perlindungan kesehatan yang menyeluruh kepada masyarakat Berau, terutama mereka yang bekerja di sektor-sektor yang rentan dan tidak memiliki penghasilan tetap.
“Kita ingin Berau maju dan rakyatnya sejahtera, salah satunya dengan memastikan kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama,” pungkasnya.
Nada/Rdk/Adv