BERAU, Global-Satu.Com– Jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terdaftar di Kabupaten Berau mengalami peningkatan signifikan. Sekretaris Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Hasnawati, menyampaikan bahwa pada tahun 2018, UMKM terdaftar hanya mencapai 1.500. Kini, di tahun 2024, jumlah tersebut melonjak menjadi sekitar 15.000.
“Kami melihat peningkatan luar biasa dalam jumlah UMKM yang terdaftar. Namun, saya yakin masih banyak pelaku UMKM yang belum tercatat, terutama yang menjalankan usaha rumahan atau berjualan secara online,” ujar Hasnawati, Rabu (20/11/2024).
Untuk itu, Ia juga mendorong pelaku UMKM untuk segera mendaftarkan diri agar bisa memanfaatkan program-program pembinaan yang disediakan pemerintah.
Diskoperindag Berau aktif memberikan berbagai program pengembangan UMKM, terutama pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu pelatihan unggulan adalah pembuatan kue berbahan dasar coklat khas Berau, yang memiliki keistimewaan dalam hal rasa dan kualitas.
“Pada 2022, kami menghadirkan instruktur dari Bogasari Samarinda untuk memberikan pelatihan. Mereka mengakui bahwa coklat Berau sangat unggul, cepat mengembang saat dibuat kue, dan memiliki rasa khas seperti rempah,” ungkap Hasnawati.
Selain itu, Diskoperindag juga memberikan pelatihan-pelatihan berbasis kearifan lokal, seperti pengolahan tenun, serta berbagai program yang mendukung pengembangan produk lokal.
Hasnawati menjelaskan bahwa salah satu tujuan Diskoperindag adalah mendorong UMKM untuk “naik kelas.” Hal ini mencakup peningkatan kuantitas dan kualitas usaha, seperti bertambahnya jumlah tenaga kerja, peningkatan omset, dan bertambahnya aset usaha.
“Kami ingin pelaku UMKM naik dari mikro menjadi kecil, kecil menjadi menengah, hingga besar. Indikatornya adalah bertambahnya tenaga kerja, peningkatan omset, dan aset usaha yang lebih besar,” jelasnya.
Melalui pembinaan, UMKM diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan menekan biaya operasional untuk memaksimalkan pertumbuhan. Meskipun jumlah UMKM terdaftar mencapai 15 ribu, Hasnawati percaya bahwa masih banyak pelaku usaha yang belum masuk dalam pendataan resmi.
“Banyak pelaku UMKM yang menjalankan usaha di rumah atau menjual produk mereka secara online, seperti memasak lebih dari kebutuhan rumah tangga dan menjual sisanya. Aktivitas semacam ini sudah tergolong UMKM, tetapi belum terdaftar,” ungkapnya.
Demikian, Ia berharap lebih banyak UMKM yang aktif dan mendaftar ke Diskoperindag untuk mendapatkan manfaat program pembinaan.
Diskoperindag Berau berkomitmen untuk terus menjangkau UMKM di seluruh wilayah, termasuk 13 kecamatan di Kabupaten Berau. Dengan kolaborasi berbagai pihak, Hasnawati optimis UMKM Berau akan terus bertumbuh dan menjadi tulang punggung ekonomi daerah.
Nada/Rdk