banner 728x250.

FJPI Kaltim Gelar Diskusi tentang Peran Media dalam Perlindungan Korban Kekerasan Seksual

banner 728x250. banner 728x250.

BERAU, Global-Satu.Com– Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Kalimantan Timur menggelar diskusi bertajuk Peran Media Informasi dalam Perlindungan Korban Kekerasan Seksual di sebuah hotel di Berau.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah jurnalis perempuan dari berbagai media cetak dan online, serta mahasiswi dari berbagai perguruan tinggi di Kabupaten Berau. Diskusi ini diselenggarakan bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Berau.

Dalam diskusinya, Ketua FJPI Kaltim, Tri Wahyuni, menekankan peran besar media dalam melindungi korban kekerasan seksual, terutama perempuan. Tri menjelaskan bahwa media tidak hanya bertugas menyampaikan informasi, tetapi juga berperan dalam memberikan dukungan psikologis dan membuka kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perlindungan bagi korban.

“Media harus berhati-hati dalam pemberitaan, memilih bahasa yang sensitif dan menjaga kerahasiaan identitas korban untuk menghindari trauma lebih lanjut,” tegas Tri, Rabu (13/11/2024).

Tri juga menyatakan bahwa media memiliki tanggung jawab moral dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang dampak kekerasan seksual serta hak-hak korban. Selain itu, ia mengajak jurnalis untuk memberikan ruang bagi advokasi perlindungan hukum dan mendukung proses pemulihan korban melalui pemberitaan yang mendalam dan penuh empati.

Acara ini memberikan wawasan baru bagi para peserta tentang tantangan yang dihadapi media dalam melaporkan kasus kekerasan seksual, serta bagaimana media dapat lebih proaktif dalam mendukung korban dan menciptakan lingkungan yang aman bagi mereka.

Diskusi ini diharapkan dapat memperkuat komitmen media dalam melindungi korban kekerasan seksual dan memberikan kontribusi positif terhadap perubahan sosial.

Sementara, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Berau, melalui ketua organisasi Indera Teguh, menegaskan komitmennya terhadap perlindungan hak-hak pekerja perempuan di dunia media. Dalam sebuah diskusi yang digelar baru-baru ini, Indera menekankan pentingnya peran media dalam memajukan kesetaraan gender dan menciptakan lingkungan kerja yang adil bagi perempuan.

Indera menjelaskan bahwa media tidak hanya berfungsi sebagai sarana informasi, tetapi juga harus menjadi agen perubahan yang memperjuangkan kesetaraan gaji, kesempatan berkarir, serta fasilitas yang setara bagi pekerja perempuan.

“Perlindungan terhadap pekerja perempuan di dunia media harus dijamin dengan menciptakan lingkungan kerja yang adil dan setara. Kami berkomitmen untuk memastikan perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan rekan laki-lakinya dalam berbagai aspek pekerjaan,” papar Indera.

Lebih lanjut, Indera juga menyoroti pentingnya kesadaran jurnalis dan masyarakat mengenai peran media dalam memperjuangkan kesetaraan gender. Ia berharap diskusi ini dapat mempererat sinergi antara media, masyarakat, dan organisasi perempuan untuk menciptakan ruang yang aman bagi perempuan, terutama dalam melawan kekerasan seksual dan fisik.

SMSI Berau berharap langkah-langkah konkret yang mendukung kesetaraan gender dan perlindungan pekerja perempuan akan terus diperkuat.

“Media harus menjadi tempat yang lebih aman dan inklusif bagi perempuan, baik sebagai pekerja maupun sebagai subjek dalam pemberitaan,” tutup Indera.

Diskusi ini menjadi salah satu bagian dari upaya berkelanjutan SMSI Berau untuk menciptakan industri media yang lebih adil dan setara, serta memberikan perlindungan yang lebih baik bagi perempuan di seluruh sektor media.

Nada/Rdk