Berau, Global-satu.com – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Batiwakkal membeberkan alasan di balik keputusan penyesuaian tarif yang dianggap mendadak oleh masyarakat.
Direktur Perumda Air Minum Batiwakkal, Saipul Rahman, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk menghindari potensi kerugian yang terlihat dari laporan keuangan tahun 2024, yang berakhir pada 31 Desember.
“Jika tidak ada langkah konkret, kerugian bisa semakin besar, dan dampaknya berlanjut pada operasional perusahaan,” ucapnya.
Menurut Saipul, kondisi Perumda makin dipersulit oleh surat teguran yang diterima dari pemerintah provinsi sejak Juni 2024 lalu. Adapun teguran tersebut menyoroti ketidakmampuan Perumda untuk memenuhi kebutuhan operasional.
Saipul menambahkan bahwa meskipun Perumda terus mencoba menutupi kekurangan dengan mengandalkan pendapatan sambungan baru hingga Desember, realisasi target tersebut sulit tercapai karena sebanyak 6.350 yang sebagiannya gugur.
Dampaknya Saipul menyebut pelanggan masih menunggu kebijakan inpres gratis tersebut. Adapun sejak sejak tahun 2011, tarif yang ditetapkan perusahaan tidak sesuai dengan biaya operasional.
“Selama ini, kerugian ditutupi dari pendapatan sambungan baru. Namun, dengan situasi saat ini, penyesuaian tarif menjadi pilihan untuk menjaga laporan keuangan tetap sehat,” jelas Saipul.
Saipul memaparkan bahwa laporan keuangan yang menunjukkan kerugian dapat berujung pada merger dengan Perumda Tirta Banua, Kutai Timur. Menurutnya Tarif di sana tinggi, rata-rata Rp9.500 per kubik, bahkan rencananya akan naik menjadi Rp11.000. Merger ini tentu akan berdampak signifikan bagi pelanggan Perumda Batiwakkal.
Saipul juga menegaskan bahwa sesuai Pasal 29 Permendagri Nomor 21 Tahun 2020, BUMD yang tidak mandiri berisiko digabungkan dengan BUMD lain atau diturunkan statusnya menjadi BLUD yang sepenuhnya bergantung pada anggaran pemerintah.
“Kami berusaha menghindari itu,” katanya.
Menanggapi keluhan masyarakat terkait kenaikan tagihan, Saipul menyarankan agar pelanggan melapor langsung ke Perumda Air Minum Batiwakkal.
“Jika ada keluhan, seperti kebocoran atau kesalahan tagihan, kami akan mencari solusi secepatnya, bahkan jika perlu, akan diajukan penghapusan sebagian tagihan melalui persetujuan bupati,” ujarnya.
“Intinya, mari kita saling mendukung. Kami sedang berupaya menjaga laporan keuangan tetap sehat untuk menghindari merger dan mempertahankan layanan yang ada,” tuturnya.
Sebagai bagian dari upaya transparansi, Perumda Air Minum Batiwakkal membuka opsi diskusi melalui forum untuk menjawab berbagai pertanyaan masyarakat.