banner 728x250.banner 728x250.

Ketika Api Pergi, Duka Warga Milono Masih Tertinggal. 

banner 728x250. banner 728x250.

Berau, Global-satu.com – Subuh yang seharusnya tenang berubah menjadi kepanikan di Jalan Milono. Api yang tiba-tiba membesar melahap rumah-rumah, menelan harapan, dan meninggalkan duka yang mendalam.

Di antara korban yang terdampak, ada Munay seorang ibu dan juga pedagang sembako kini hanya bisa memandangi puing-puing yang dulunya menjadi sumber penghidupan keluarganya.

“Saya dan keluarga hanya bisa menyelamatkan diri dengan pakaian di badan. Semua habis. Toko ini dulu tempat kami menggantungkan hidup, sekarang hanya tinggal arang,” tutur Munay dengan mata berkaca-kaca.

Bukan hanya harta benda yang lenyap, tetapi juga semangat anak-anak yang kehilangan peralatan sekolah mereka. Dua anak Munay, yang masih duduk di bangku sekolah dasar, kini harus menanti uluran tangan agar bisa kembali belajar.

Data dari BPBD menunjukkan bahwa kebakaran di Kabupaten Berau terus meningkat. Tahun 2024 mencatat 44 kasus dengan ratusan korban terdampak. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Di balik tragedi ini, Oktavia, Anggota DPRD Berau mengungkapkan bahwa harapan masih ada. Dirinya ingin agar masyarakat dapat bahu-membahu dengan menggalang bantuan untuk dapat membantu para korban.

Tidak hanya itu, Oktavia juga meminta agar pemerintah dapat segera turun tangan dan memberikan bantuan. Tujuannya agar ekonomi dan mental dari para korban bisa segera pulih.

“Di antara abu dan kepedihan, semangat untuk bangkit tak boleh padam. Karena seperti api yang meluluhlantakkan, harapan juga bisa membakar semangat untuk kembali berdiri,” ungkap Okta.

Indra/Rdk