banner 728x250.

Banjir Sebabkan Jalur Akses ke Bandara Kalimarau dan 11 Rumah Terendam.

banner 728x250. banner 728x250.

Berau, Global-satu – Banjir kembali menggenangi kawasan Jalan Kalimarau, Kabupaten Berau, pada Rabu (05/02/2025) pagi. Hujan deras yang mengguyur sejak subuh menyebabkan ketinggian air meningkat hingga mencapai lebih dari satu meter, merendam 11 unit rumah. Genangan air yang tidak kunjung surut hingga pukul 11.00 Wita menyebabkan kerugian materi yang cukup signifikan bagi para warga terdampak.

Tidak hanya berdampak pada pemukiman warga, jalur akses menuju Bandara Kalimarau pun ikut terendam banjir. Sehingga menghambat kendaraan para penumpang yang datang dan pergi dari Bandara Kalimarau.

Sumanto, salah satu warga yang rumahnya terdampak banjir, mengungkapkan bahwa meskipun rumah-rumah di sekitar Jalan Kalimarau memiliki pondasi yang tinggi, air tetap merendam hingga sekitar satu meter.

“Mesin cuci dan televisi sempat saya selamatkan, namun keduanya jatuh. Akhirnya, hanya kulkas yang berhasil diselamatkan,” ucap sumanto.

Jalan Kalimarau terendam banjir. FOTO : Indra – Global-satu

Banjir di kawasan tersebut memang bukan peristiwa yang baru terjadi, namun menurut Sumanto, kejadian kali ini adalah yang terparah. Dirinya pun mempertanyakan kemana pemerintah daerah selama ini.

“Banjir biasanya terjadi, tetapi tidak separah sekarang. Jarak kejadian banjir kali ini dengan yang sebelumnya, pada November lalu, hanya empat bulan,” tambahnya.

Warga sekitar berharap agar pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah banjir yang sering terjadi di wilayah mereka, baik dalam bentuk penanggulangan maupun upaya pencegahan. Mereka menginginkan solusi yang dapat mengurangi dampak banjir di masa depan dan mencegah terulangnya bencana serupa.

Beberapa waktu lalu (03/02), Ketua DPRD Berau, Deddy Okto Nooryanto, juga menyoroti masalah banjir yang sering terjadi di wilayah perkotaan tanjung redeb. Dirinya pun ingin pemerintah daerah untuk mencarikan solusi terkait permasalahan banjir ini.

“Perlu ada perbaikan dan pembuatan jaringan drainase, jangan sampai ketika ingin mengatasi di suatu wilayah, akhirnya berdampak kepada wilayah lain,” tandasnya.

Indra/Rdk