Berau, Global-satu.com – Warga Rt 018 Kelurahan Bugis, tepatnya di Gang Borobudur, keluhkan tidak adanya sentuhan pemerintah untuk memperbaiki drainase dan jalan yang rusak.
Hal itu bukan tanpa alasan, jalan yang sudah tidak layak lagi dan drainase yang telah penuh dengan lumpur itu terakhir kali diperbaiki sekitar tahun 2016. Itupun perbaikannya tanpa ada pemberitahuan kepada warga dan semenisasi.
Hal ini diungkapkan oleh Edi Kurnain, Salah satu warga Rt 18. Dirinya mengatakan bahwa pada saat ada perbaikan yang dilakukan, warga menduga spesifikasi semenisasi hanya grade c atau campuran semen sedikit sedangkan batu lebih banyak.
“Diperbaiki waktu itu sekitar tahun 2016. Jalan yang telah diperbaiki itu tiga bulan kemudian langsung rusak, sehingga kita menduga semenisasinya grade C, apalagi pakai molen kecil aja,”ucapnya, Selasa (05/02/2025).
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini warga mulai mengeluhkan terkait drainase yang ada di wilayah mereka. Telah lama drainase itu tidak ada pengerukan, sehingga dianggap akan berpotensi menyebabkan banjir jika terus dibiarkan.
“Kalau bisa perbaiki drainase dulu, setelah itu baru jalannya di perbaiki. Karena kita disini ingin drainase yang di prioritaskan terlebih dahulu,” Katanya.
Masalah drainase ini ternyata telah lama menjadi keluhan warga RT 18. Edi pun membeberkan bahwa ada beberapa anggota DPRD Berau yang juga telah datang reses ke wilayah mereka di tahun-tahun yang lalu, namun hingga saat ini janji tersebut tidak terealisasi.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Berau, Deddy Okto Nooryanto yang disapa akrab Dedet, saat menggelar reses masa sidang I Tahun 2025 nya di wilayah itu mendengarkan keluhan warga terkait drainase dan jalan. Dirinya pun mengatakan telah melihat secara langsung kondisi jalan dan drainase di Gang Borobudur.
Ia pun menjelaskan kepada warga bahwa dirinya akan berusaha untuk melakukan pembenahan drainase dan jalan di Gang Borobudur. Khususnya permintaan jalan yang diminta agar di aspal bukan disemen.
“Selain drainase, warga kan pintanya ada pengaspalan. Karena kalau semenisasi rumah warga akan kebanjiran, jika hujan tiba,” jelasnya.
Dedet pun akan berusaha untuk mengusulkan hal ini dapat masuk di anggaran perubahan tahun 2025 atau murni tahun 2026. Menurutnya hal ini merupakan keinginan warga yang harus dipenuhi.
Indra/Rdk